Jerman Mendukung ISPO


Jakarta -- Terkait isu black campaign CPO  di pasar Eropa, Menteri Pangan dan Pertanian Jerman berkomitmen untuk membantu Indonesia dalam mengkonter kampanye negatif CPO di pasar Eropa tersebut. Hal ini terungkap pada pertemuan bilateral antara Menteri Pertanian, Amran Sulaiman dengan Menteri Pangan dan Pertanian Jerman, Cristian Schmidt, Minggu (03/04).
Untuk itu, Menteri Schmidt mengusulkan pembentukan Kelompok Kerja Kecil (Working Group) untuk membahas harmonisasi standar ISPO dengan standar CPO yang dimiliki pihak Jerman yang memberikan penekanan khusus pada aspek keberlanjutan dari produksi.
Dipertemuan ini, Mentan berkesempatan menjelaskan fungsi strategis Tanaman Minyak Kelapa Sawit, antara lain dari sisi Community development, dimana ada 4 juta petani terkait langsung dalam pertanaman kelapa sawit. Bila 1 keluarga memiliki rata-rata 3 orang anak, maka ada 16 juta orang yang terlibat secara langsung. Jumlah tersebut akan bertambah bila diperhitungkan jumlah orang yang terlibat secara tidak langsung, yang dipertkirakan mencapai 40 juta orang. Indonesia tidak boleh menutup mata terhadap penghidupan 40 juta orang. Oleh sebab itu, bagi Indonesia minyak kelapa sawit sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka.
Selain membahas isu black campaign CPO di pasar Eropa, pertemuan dua menteri ini juga membahas tentang investasi dan akses pasar produk susu Jerman ke Indonesia.
Tawaran investasi pada bidang pertanian di Indonesia khususnya untuk komoditas gula, jagung, dan sapi disambut baik oleh Menteri Cristian dengan berjanji akan menfasilitasi akses pasar produk susu dan turunannya ke Indonesia.
Mentan menyambut baik keinginan Jerman untuk melakukan pemasaran susu dan produk turunannya ke Indonesia sepanjang hal tersebut dapat bersaing dengan Negara pemasok susu yang sudah ada.
Pada kesempatan ini pula Mentan mengundang investasi dari Jerman, khususnya untuk komoditas Jagung, gula, dan sapi hidup.  Pemerintah Jerman sangat tertarik karena pasar untuk komoditas tersebut sangat besar di Indonesia. Untuk merealisasikan hasil pembicaraan tersebut, kedua Menteri bersepakat untuk membuat Tim Kecil dan akan segera berkomunikasi dengan pihak-pihak yang terkait di Indonesia dan di Jerman.




Berita Lainnya