Perkembangan situasi saat ini merupakan era persaingan yang bisa dijawab dengan 3 syarat utama agar mampu berkompetisi dengan negara-negara lainnya. "Kuncinya yang pertama adalah kecepatan. Kedua, bekerja dengan fokus agar efisien. Ketiga, bagaimana kemampuan kita untuk beradaptasi terhadap perubahan-perubahan itu, cepat atau tidak kita dalam beradaptasi. Kalau kelamaan sudah pasti kita ditinggal," demikian disampaikan Presiden RI Joko Widodo pada Pembukaan Peringatan Hari Koperasi Nasional (HARKOPNAS) Ke- 69 Tahun 2016 di Lapangan Kantor Gubernur Jambi, Jl. A. Yani No. 1 Telanaipura, Jambi (21/7).
Demikian halnya dengan pengelolaan koperasi harus tanggap mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Koperasi harus dapat mengadaptasi pola e-commerce yang kini mulai menjamur di Indonesia. Tak hanya itu, para pelaku usaha koperasi di Indonesia harus mampu membentuk kelompok usaha koperasi berskala ekonomi yang lebih tinggi. "Layaknya petani mengelompok membentuk Kelompok dan Gabungan Kelompok Tani", begitu Presiden mencontohkan.
Peserta pameran berasal dari Dinas Koperasi dan UKM tingkat Kabupaten maupun tingkat Propinsi, juga Lembaga serta Kementerian, termasuk Kementerian Pertanian (Kementan) ikut berpartisipasi pada HARKOPNAS Expo yang digelar mulai tanggal 21 sampai dengan 24 Juli 2016 mendatang di lokasi pembukaan.
Pada booth Kementan, ditampilkan ragam informasi mengenai Layanan Informasi Publik, Komoditas Tanaman Perkebunan, Pengelolaan dan Pembinaan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) mendukung Ekonomi Rakyat juga berbagai publikasi, infografis serta videografis terkini mengenai Kementerian Pertanian. Para pengunjung pada booth Kementan sangat antusias menerima pembagian berbagai benih sayuran serta bibit buah Duku Kumpe dan Durian Otong. Tak hanya itu, kesempatan yang baik ini juga dimanfaatkan infoguide untuk memperkenalkan berbagai Media Sosial Kementan serta memandu pengisian E-Survey Online khusus pada Pameran HARKOPNAS Expo pada laman
https://setjen.pertanian.go.id/survey/t/HN
