Koordinasi Lintas Eselon I Untuk Mencapai Swasembada Pangan


Jakarta, -- Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman kembali melakukan tawaf untuk memberikan arahan pada para jajaran pegawai yang ada dibawah kepemimpinannya. Mentan melakukan kunjungan ke tiga kantor Direktorat Jenderal (Ditjen) yakni Ditjen Hortikultura, Ditjen Tanaman Pangan, dan Ditjen Perkebunan untuk mendorong semangat para pegawai di lingkup Kementan untuk mencapai swasembada pangan.

Mentan mengawali kunjungannya pada pukul sembilan pagi dengan mengunjungi Kantor Direktorat Jenderal Hortikultura yang berlokasi di JL. AUP No.3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (28/07).

Mentan mengungkapkan, integritas terhadap pekerjaan sangat dibutuhkan dalam bekerja untuk mengabdi kepada rakyat. "Produksi naik adalah target kerja, berat badan turun itu baik, amalan dapat bertambah, karena kita menjadi agen perubahan”, kata Mentan.

Mentan juga memberikan apresiasi kepada para pegawai hasil yang dicapai adalah kerja bersama. Mentan mengatakan bahwa berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Global Food Security Index pada Juni 2016 mencatat bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang dapat meraih peningkatan ketahanan pangan terbesar di dunia.

Selain itu, Mentan menjelaskan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan INDEF pada Maret 2016, tingkat kepuasan responden terhadap kebijakan pembangunan pertanian sebesar 76,80%, terhadap alsintan 75,83%, terhadap pembanguan infrastruktur 71,99%, dan terhadap subsidi benih dan pupuk 79,99%. Survei ini dilakukan di 9 provinsi, 22 kabupaten, 63 kecamatan, 254 desa.

Selanjutnya, di hadapan pegawai di lingkup Ditjen Hortikultura, Mentan menyampaikan harapannya agar tim kerja perencanaan dapat membuat rencana kegiatan komoditas bawang merah sampai dengan 29 tahun ke depan. Dengan menguatamakan faktor pendukung peningkatan produksi, Mentan menginstruksikan agar produksi terus digenjot dan mentan tidak menginginkan adanya impor.

“Tidak ada lagi cerita impor, kita harus ekspor, tutup itu rekomendasi impor. Tolong kerjasama dengan Bulog,” ungkap Mentan.

Dari Ditjen Hortikultura, Mentan melanjutkan kunjungannya ke Ditjen Tanaman Pangan. Kepada para pegawai di lingkup Ditjen Tanaman Pangan, Mentan memberikan instruksi agar memprioritaskan integrasi penanaman jagung di lahan tanaman perkebunan seluas 720.000 ha.

Usai mengunjungi Ditjen Tanaman Pangan Mentan, melanjutkan kunjungannya ke Ditjen Perkebunan. Namun sebelum Mentan memberikan arahan kepada para pegawai di lingkup Ditjen Perkebunan, Mentan menyempatkan diri untuk melakukan audiensi bersama Mahasiswa IPB yang diwakili representatif BEM KM IPB bertempat di Gedung C Kantor Pusat Kementan.

Dihadapan para Mahasiswa, Mentan menjelaskan mengapa kebijakan terdahulu dilakukan untuk menutup keran impor jeroan namun untuk tahun ini dibuka kembali. Mentan mengharapkan mahasiswa dapat memahami 'benang merah' dari kebijakan tersebut secara utuh demi kepentingan rakyat. "Harga jeroan sapi sudah menyentuh Rp90 ribu per kg padahal harganya di luar negeri cuma satu dolar AS atau 13 ribuan per kg, itu berarti naik 800 persen, itulah yang melatarbelakangi pemerintah melalui Kementan untuk merevisi Permentan, dengan mencari solusi melalui regulasi agar opsi pemenuhan kebutuhan protein rakyat dapat terpenuhi dengan harga terjangkau," katanya lagi.

Mengakhiri tawafnya Mentan mengunjungi Ditjen Perkebunan, dan kepada seluruh jajaran Ditjen Perkebunan Mentan meminta agar bekerja penuh berkonsentrasi kepada peningkatan produksi gula. Demikian juga untuk komoditas sawit, karet, kakao.




Berita Lainnya