Jagung Jadi Penggerak Utama Ekonomi Aceh Tenggara


Aceh Tenggara - Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan, Mukti Sarjono dan Bupati Aceh Tenggara, Hasanuddin Beruh didampingi Kepala Dinas Pertanian Kab. Aceh Tenggara dan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh melakukan Gerakan Panen Jagung Hibrida di Desa Kuta Lengat Selian, Kec. Bukit Tusam, Kab. Aceh Tenggara (17/9).

Kabupaten Aceh Tenggara atau sering disebut Agara memiliki luas areal jagung sebesar 30.000 ha. Agara merupakan sentra produksi jagung di Aceh dalam 1 ha rata-rata dapat memproduksi 7,2 ton per ha. Setiap hari sekitar 75 ha di Agara panen jagung dg produksi sekitar 540 ton. Dengan harga jagung Rp 3.200,- per kg,  akan  menghasilkan Rp. 1,7 miliar perhari. Sehingga dapat dikatakan bahwa Jagung merupkan salah satu penggerak utama ekonomi di Agara.

Dalam sambutanya saat melakukan Gerakan Panen Jagung Hibrida, Staf Ahli Mentan Bidang Lingkungan, Mukti Sardjono mengatakan bahwa dalam rangka swasembada jagung secara berjelanjutan, Menteri Pertanian telah mencanangkan program 3 juta hektar lahan jagung di Indonesia pada tahun 2017. Sampai dengan saat ini  Kementerian Pertanian telah mengalokasikan banyak sekali program untuk komoditas jagung yaitu pemberian bantuan benih jagung, alat panen jagung, Corn Seller dan  Vertical Dryer.

"Untuk tahun 2015 Agara telah mendapat bantuan Combine Corn Harvester (CH) sebanyak 1 unit, corn seller (CS) 6 unit  dan vertical dryer 4 unit. Tahun 2016 CH sebanyak 3 unit dan untuk corn seler sebanyak 44 unit, serta Vertical Dryer", ujar Mukti.

Sementara itu Bupati Aceh Tenggara, Hasanudin Beruh mengatakan bahwa Setiap tahun Kab. Aceh Tenggara memproduksi jagung sekitar 220.000 ton per tahun setara Rp. 800 Milyar per tahun dengan asumsi harga jagung adalah Rp. 3.200 per kg. Kab. Aceh Tenggara mendapat program bantuan jagung sebesar 9.200 ha dari APBN dan APBK 5.000 Ha.

"Tahun 2017 kami berharap program pemerintah dapat ditingkatkan untuk komoditas jagung menjadi 20.000 ha yang didukung dengan alat mesin pertanian," ujar Hasanuddin.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa Kab. Aceh Tenggara adalah Kabupaten No. 5 yang berhasil mengentaskan kemiskinan masyarakat dari 23 Kabupaten/ Kota yang terdapat di Propinsi Aceh.

Hasanuddin menambahkan bahwa setelah produksi jagung di Kab. Aceh Tenggara meningkat petani berharap pemerintah provinsi dan pemerintah pusat juga dapat membantu dalam pemasaran.

"Kami berharap pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dapat meyakinkan investor untuk membuat pabrik pakan ternak di Kab. Aceh Tenggara, untuk lokasi kita cari bersama dan izin investasi akan saya berikan dalam satu hari," tegas Hasanuddin.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Dandim 0108 Agara, Letkol Inf Yudiono SAg, Kapolres Agara AKBP Eddi Bastari MSi, Kepala BKPLUH Agara, Fakhri SP MSi, Kepala SKPK serta sekitar 400 petan, Babibsa dan tenaga PPL.




Berita Lainnya