Komunikasi Interaktif Kementerian Pertanian Buka Wawasan Generasi Muda Parlemen Remaja 2016


Parlemen Remaja 2016 yang berlangsung selama 6 hari mulai tanggal 6 sampai dengan 11 Nopember 2016 berisi kegiatan edukasi kepada para peserta. Sebanyak 136 orang putra putri terpilih dari 34 propinsi hadir berdasarkan hasil seleksi penulisan esai bertema “Peningkatan Hasil Pertanian untuk Ketahanan Pangan Nasional”. Sebagai pencerahan mengenai regulasi pemerintah di bidang Pertanian, peserta diberikan materi kebijakan dan implementasinya pada Kementerian Pertanian di Griya Sabha Wisma DPR RI, Kopo, Puncak, Jawa Barat (8/11/2016).
Sesi I diberikan penjelasan mengenai Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura. "Implementasi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 adalah adanya aturan rekomendasi impor hortikultura yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk menekan jumlah impor komoditas hortikultura" jelas Yasid Taufik selaku Sekretaris Ditjen Hortikultura yang menjadi narasumber.
Undang-undang yang disahkan pada tanggal 24 Nopember 2010 tersebut ditindaklanjuti dengan 3 Peraturan Pemerintah serta 14 Peraturan Menteri Pertanian. Adanya regulasi ini menjadi perbaikan sistem informasi dan sistem distribusi bidang hortikultura secara berkelanjutan.
Pada Sesi II disampaikan Materi #Ke2jaNyata Kementerian Pertanian dipaparkan mengenai 2 Tahun Kinerja Sektor Pertanian oleh Agung Hendriadi selaku Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan.
"Dengan kerja nyata selama 2 tahun ini, sektor pertanian dinyatakan sebagai penyumbang tertinggi pada PDB Triwulan II 2016 sehingga berperan besar terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tercatat mencapai 14,32%" jelas Agung Hendriadi.
"Ke depan, Kementerian Pertanian terus bekerja keras dengan menindaklanjuti program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB), pembangunan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan, meningkatkan investasi kebun tebu dan pabrik gula 2015–2022, kerjasama dengan 41 industri pakan ternak sehingga dapat menyerap 15 juta ton jagung petani di 29 propinsi, serta membangun lumbung pangan perbatasan untuk ketahanan pangan dan ekspor pangan organik" begitu Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan mengakhiri penjelasannya.
Selain mengenal kegiatan parlemen, peserta juga melakukan simulasi kegiatan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) seperti kunjungan kerja (kunker). Kunker dilakukan terkait bidang pertanian di 2 tempat yaitu Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) dan Gapoktan Multitani Jaya Giri Desa Cipendawa di Pacet, Cianjur, Jawa Barat (9/11/2016).
Para remaja yang kritis ini sangat antusias menyimak serta berdiskusi interaktif dengan Kepala Balithi, para peneliti tanaman hias, petani tanaman sayuran yang mereka kunjungi. Hasil kunker ini menjadi bahan persiapan simulasi rapat kerja yang akan dilaksanakan di Gedung DPR-RI dan selanjutnya Ketua DPR-RI dijadwalkan akan menemui para delegasi Parlemen Remaja 2016.




Berita Lainnya