Panen Pedet Sapi Bali, Kuatkan Komitmen UPSUS SIWAB

Badung-Bali, Pemerintah bersama-sama dengan masyarakat peternak kembali melakukan Panen Pedet (anak sapi) hasil Inseminasi Buatan (IB) sebanyak 1000 ekor di Kabupaten Badung, Propinsi Bali pada tanggal 23 Nopember 2016. Panen pedet ini sebelumnya telah dilakukan secara berturut-turut di Kabupaten Lamongan Jawa Timur, Bone Sulawesi Selatan, Bogor, Lampung dan saat ini di Bali. Namun bedanya pedet yang dipanen saat ini adalah Sapi Bali. Salah jenis sapi yang plasma nutfah atau Sumber Daya Genetik (SDG)-nya yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia dan sudah menjadi ikon sapi nasional. Provinsi Bali merupakan provinsi asal sapi Bali  Populasi sapi Bali di Provinsi Bali sebanyak 553.582 ekor (Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2016).
 
Sebelum acara panen pedet, dilakukan kunjungan ke Pasar Hewan Beringkit Kabupaten Badung dan meninjau proses jual–beli ternak sapi. Pasar Hewan Beringkit merupakan salah satu pasar hewan terbesar di Bali, dan mensuplai kebutuhan sapi Bali ke seluruh wilayah di Indonesia. Pasar hewan ini merupakan tempat bertemunya para penjual yang berdatangan dari 
desa di seluruh Bali, dengan para pembeli dan terjadi proses transaksi jual beli, baik sapi untuk dipotong maupun untuk dikembangbiakan. 
 
Lokasi acara panen pedet ini dipusatkan di Sentra Ternak Desa Sobangan Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, yang merupakan sentra pelestarian dan pengembangbiakan sapi Bali. 
 
Menteri Pertanian yang diwakili Staf Ahli Menteri Bidang Investasi Pertanian, Syukur Irwantoro, berharap Sapi Bali yang sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia, nantinya mampu mengatasi kebutuhan daging sapi nasional. 
 
Sapi Bali merupakan harapan di 
masa mendatang, selain sebagai ternak asli Indonesia, Sapi Bali juga cepat beradaptasi, mudah 
dikembangbiakkan, dan mempunyai kualitas daging yang baik.
 
Pada acara panen pedet ini juga juga dilakukan Inseminasi Buatan (IB) secara langsung sebagai tanda diawalinya
pelaksanaan UPSUS SIWAB di Provinsi Bali. Optimalisasi IB merupakan salah satu strategi 
untuk peningkatan produktivitas sapi di Indonesia dan pada tanggal 15 Nopember 2016 lalu, 
telah dilakukan pencanangan kegiatan “IB Serempak se-Indonesia” sebagai gerakan 
masyarakat peternak di Indonesia. 
 
UPSUS SIWAB merupakan gerakan nasional sebagai kelanjutan dari kegiatan tahun sebelumnya guna lebih mendorong pertumbuhan sapi dan kerbau yang dituangkan dalam
Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang Upaya
Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting. UPSUS SIWAB akan
memaksimalkan potensi sapi indukan di dalam negeri untuk dapat terus menghasilkan pedet
(anak sapi) dalam rangka menambah populasi ternak nasional.
 
Upaya ini dilakukan sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan asal ternak dan meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus mengejar swasembada sapi tahun 2026 seperti yang ditargetkan Presiden RI  Joko Widodo. 
 
Untuk tahun 2017 telah ditetapkan 4 (empat) juta ekor akseptor Sapi dan Kerbau, dengan 
target kebuntingan ternak 3 (tiga) juta ekor. Selain dari kelahiran anak sapi/kerbau, target lain yang akan dicapai yaitu menurunnya angka penyakit gangguan reproduksi dan menurunnya pemotongan sapi betina produktif. 
 
Untuk mendorong UPSUS SIWAB ini Kementerian Pertanian pada tahun 2017 telah menyiapkan anggaran Rp. 1,1 Triliun guna menjalankan serangkaian program unggulan percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau bunting. UPSUS SIWAB dilaksanakan di seluruh Indonesia dengan fokus kegiatan optimalisasi pelaksanaan perkawinan secara IB. UPSUS SIWAB 2017 dilaksanakan melalui strategi optimalisasi pelaksanaan Inseminasi di 33 propinsi yang dibagi menjadi 3 bagian: 
(1) Daerah sentra sapi yang pemeliharaannya sudah dilaksanakan secara intensif yaitu di Jawa, Bali dan Lampung; (2) Daerah sentra ternak dengan sistem pemeliharaan semi intensif (Sulawesi Selatan, Sumatera dan Kalimantan); (3) Daerah ekstensif yang tersebar di propinsi NTT, NTB, Papua, Maluku, Sulawesi, NAD dan Kalimantan Utara.



Berita Lainnya