Kementan Optimis Jawa Tengah Mampu Capai Target Tingkatkan Produksi Padi


Blora,- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, melakukan Panen dan Percepatan Tanam Padi di Desa Pulo, Kec. Kedungtuban, Kab.Blora, Jawa Tengah (24/1). Turut mendampingi, Bupati Blora Joko Nugroho, Anggota Komite II DPD-RI Denty Eka Widi Pratiwi, Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Pending Dadih Permana selaku Penanggung Jawab Upaya Khusus (PJ Upsus) Padi-Jagung-Kedelai (Pajale) Propinsi Jawa Tengah, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementan Justan Ridwan Siahaan dan Staf Khusus Kasad Brigjend TNI Hafidhudin.

Dalam kesempatan ini, Mentan, Amran mengapresiasi kinerja petani, kepala daerah dan segenap jajarannya atas hasil yang dicapai Propinsi Jawa Tengah (Jateng), yang kini mampu memasok beras ke Sumatera dan Kalimantan. "Hal yang belum pernah terjadi dalam kurun waktu 8 tahun terakhir," ujar Amran. 

Selain itu dalam waktu 2 bulan ke depan akan dipanen padi seluas 420 ribu ha dengan rata-rata provitasnya 6-8 ton/ha. "Ini juga baru terjadi dalam sejarah, dimana kita mampu mengalami peningkatan hampir 2 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 220 ha,"  jelas Amran.

Amran juga menegaskan bahwa capaian yang telah diperoleh merupakan karya seluruh anak Bangsa, bukan hasil kerja pribadi Amran atau pemerintah daerah semata, melainkan hasil sinergitas segenap komponen anak bangsa baik petani, pemerintah, organisasi kemasyarakatan, termasuk didalamnya, peran media/wartawan.

Terkait dengan percepatan luas tanam, Amran berjanji akan memberikan reward kepada Kadis Pertanian Blora jika percepatan luas tanam di Kab. Blora pada bulan Februari 2017 bisa mencapai 50.000 hektar.  "Saya akan berikan reward berupa perjalanan studi banding ke IRRI (International Rice Research Institute) Filipina," tegas Amran.

Dalam kesempatan ini pun, Amran juga menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan para pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Anshor (GP Ansor) dan memberikan bantuan berupa satu paket alat panen serta satu unit traktor roda empat. "Begitu ada lahan kosong dan musim hujan, segera tanami. Kita akan bina Pemuda Tani Indonesia. Kalau kita bekerja seperti ini, kita akan bisa melakukan ekspor," ujar Amran.

Selain itu, pada kesempatan sambutan dan dialog dengan masyarakat tani Jawa Tengah, Mentan juga menyampaikan pesan Presiden Jokowi untuk senantiasa melayani rakyat, "Jangan biarkan rakyat berjalan sendiri, layani petani, karena tanpa mereka ketahanan pangan negara bisa goyah."

Berkaitan dengan penyerapan dan harga jual gabah hasil produksi petani, Amran meminta Kadivre Bulog Jawa Tengah untuk menyerap Gabah Petani di Jawa Tengah sedikitnya 200.000 ton GKP

Menteri Pertanian sempat terusik saat mendengar pengakuan petani bahwa harga Gabah Kering Giling (GKG) di Kabupaten Blora, Jawa Timur dibeli dengan harga Rp 3.500/kg, di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang sebesar Rp 3.700/kg. Tidak hanya gabah, harga jual jagung petani juga demikian yaitu Rp 2.500/kg, di bawah HPP Rp 3.150/kg.

Mendengar pengakuan seorang petani bernama ibu Jamini, Menteri Pertanian langsung memerintahkan perwakilan BULOG untuk menyerap gabah petani dengan harga Rp 3.700/kg dan jagung kering  panen dengan harga Rp 3.150 / kg. " Saya akan monitor BULOG setiap hari," tegas Amran.

Atas keberanian Ibu Jamini, Mentan memberikan apresiasi berupa bantuan 1 unit hand tractor, dan berpesan agar bantuan yang diberikan dipergunakan dengan baik, serta membantu rekan petani lainnya, jika traktor tersebut hendak disewakan, hendaknya hanya sebesar 50 persen dari biaya sewa yang biasanya.
 
Pada akhir sambutannya Mentan memberikan apresiasi atas kerja keras segenap jajaran Pemkab Blora dengan menambah bantuan alsintan berupa traktor roda 4 sebanyak 4 unit dan hand tractor sebanyak 11 unit.  Mentan juga meminta Bulog untuk melakukan pembelian gabah secara tunai milik petani Sutiono sesuai HPP sebagai bagian dari program Serap Gabah Petani.                        




Berita Lainnya