Enrekang Akan Suplai Bawang Hingga ke Pulau Jawa


Jakarta - Usai mengunjungi Desa Singki, Kecamatan Anggeraja dan Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan untuk melakukan panen raya cabai, Direktur Jenderal Hortikultura, Spudnik Sujono dengan rombongan mengunjungi Desa Siambo, Kabupaten Enrekang, juga untuk panen raya bawang merah, Rabu (22/2).

Selain sebagai sentra produksi cabai di wilayah timur Indonesia, kata Spudnik dalam keterangan tertulisnya, Kabupaten Enrekang juga sebagai kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan penyuplai bawang merah hingga ke Pulau Jawa.

“Sejak tahun 2016 – 2017, kami (Kementan melalui Ditjen Hortikultura-red), telah mengalokasikan APBN di 280 hektar untuk pengembangan kawasan bawang merah di Enrekang, dan di 2017 mengalokasikan APBN untuk 150 hektar kawasan bawang merah,” kata Spudnik di sela – sela panen bawang yang didampingi oleh H Muslimin Bando, Bupati Enrekang.

Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga memberikan bantuan berupa kultivator sebanyak 330 unit kepada para petani untuk terus meningkatkan produksi dan produktifitas.

“Kami berharap bantuan yang telah kami berikan ini dapat mengefisienkan tenaga kerja di lapangan sehingga biaya produksi bisa ditekan. Bantuan ini pun kami maksudkan sebagai wujud nyata dan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung Enrekang sebagai sentra utama dan sekaligus pemasok bawang merah nasional,” ungkap Spudnik.

Sementara itu, Bupati Enrekang Muslimin Bando langsung menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Kementan khususnya Ditjen Hortikultura yang telah mengalokasikan kegiatan pengembangan kawasan bawang merah berupa saprodi, alsintan (kultivator), pompa air, dan lainnya.

“Bantuan ini sangat memacu peningkatan luas tambah tanam, produksi dan produktivitas bawang merah. Dengan program pengembangan kawasan ini, kesejahteraan dan pendapatan petani kami makin meningkat,” paparnya.

Sedangkan Kadis Pertanian Kabupaten Enrekang Asril Bagenda dalam laporannya menjelaskan bahwa rata - rata luas pertanaman bawang merah dalam setahun mencapai 8.500 hektar dengan sentra utama di Kecamatan Anggeraja dan Kecamatan Baraka.

“Pada bulan Februari kemarin saja pak, luas panen bawang merah di wilayah kami mencapai 1.000 hektar,” terangnya.

Dalam rangka menjaga pasokan dan harga bawang merah nasional, Spudnik meminta agar para petani lebih bersemangat dan meningkatkan luas tambah tanam sehingga produksi bisa meningkat.

“Karena akhir – akhir ini pasokan semakin banyak di lapangan, Kemendag sudah mengeluarkan surat penugasan kepada Perum Bulog, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan BUMN lainnya untuk melakukan pembelian bawang merah di sentra - sentra utama di lapangan,” ujar Spudnik.




Berita Lainnya