Roadshow Sergab Mentan Amran di Pulau Jawa Berakhir di Ciamis


CIAMIS - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman akhiri roadshow panen raya dan serap gabah (sergab) pulau Jawa di Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (10/3). Setelah sebelumnya berkeliling di Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Kita akan pastikan seluruh gabah petani yg di bawah HPP akan dibeli dengan harga Rp 3.700," ujar Mentan Amran usai melakukan panen raya.

Kecamatan Lakbok termasuk salah satu lumbung padi Kabupaten Ciamis selain Kecamatan Purwadadi, Banjarsari dan Pamarican. Kabupaten Ciamis telah berkontribusi pada stok beras regional maupun nasional yaitu surplus beras rata-rata 180.000 ton per tahun. Dengan produksi tahun 2016 mencapai 530.496 ton GKG naik 14,48% dibanding 2015 sebesar 597.587 Ton GKG.

Dari produksi padi 530.496 ton GKG atau setara dengan 332.833 ton beras, bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Ciamis sebanyak 1,3 juta  jiwa, maka tahun 2016 Ciamis surplus 203.373 ton beras.

"Jika tiap kabupaten mampu mencukupi kebutuhan internalnya, bahkan surplus, maka konsistensi ini lah yg akan menjamin Indonesia mampu menjadi lumbung pangan dunia, " ujar Menteri asal Sulawesi Selatan ini.

Sementara, penyerapan gabah petani di Ciamis oleh Bulog telah terealisasi sebesar 33.232 ton, atau 99,44 persen dari target 36.435 ton. Saat ini, harga gabah kering panen di Ciamis Rp 3.600 per kilogram. Hari ini akan dibeli oleh Bulog dengan harga sesuai HPP 3.700 per kilogram.

"Kami akan beli semua gabah milik petani, biar petani terus semangat menanam tanpa harus pusing mikir kemana jualnya," ujar Kadivre Bulog Jabar, Abdul Muis Ali di acara yang sama.

Penanggung jawab Upsus Jawa Barat, Banun Harpini menambahkan, kondisi alam di Ciamis sulit diprediksi. Dirinya mengingatkan agar kabupaten Ciamis lebih mengoptimalkan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

"Diharapkan Ciamis bisa seperti Purwakarta yang sudah mengasuransikan seluruh lahannya, jangan sampai petani rugi saat ada bencana alam yg tidak dapat dikendalikan," ujar Banun mengingatkan.

Banun menjelaskan, petani hanya membayar polis asuransi Rp 36.000 saja, sisanya akan disubsidi oleh Kementerian Pertanian. AUTP adalah salah satu komitmen dari Kementerian Pertanian untuk melindungi kesejahteraan petani padi Indonesia.

Selain itu, Banun juga meminta Ciamis mengembangkan potensi beras organik. Posisi lokasi Ciamis yang berada di dataran tinggi Jawa Barat, sangat mendukung budidaya beras organik.

 

"Karena beras organik punya nilai jual yang tinggi, dapat meningkatkan kesejahteraan petani Ciamis. Pemerintah pusat telah memberikan bantuan kegiatan pengembangan desa organik padi seluas 20 hektare dan sertifikasi. Alam Ciamis sangat mendukung, airnya sehat, jadi saya mengajak untuk terus naik kelas kesejahteraan petaninya melalui tanaman organik," ajak Banun.

Bupati Ciamis, Iing Syam Arifin menyambut ajakan pemerintah untuk mensertifikasi beras organik Ciamis. Dirinya juga menyadari bahwa potensi beras organik di Ciamis cukup besar.

"Kalau saat ini beras organik kita masih dijual lewat Tasikmalaya, ke depan kita akan label sendiri. Kita akan dorong petani untuk melakukan sertifikasi," tandas Bupati.

Selanjutnya, Mentan Amran akan melakukan roadshow di luar Jawa. Pekan depan serap gabah akan dilanjutkan Kalimantan, khususnya daerah perbatasan, Etikong, dan dilanjutkan ke Nusa Tenggara Timur (NTT) serta wilayah timur Pulau Sumatera.




Berita Lainnya