Petani di Bali Tetap Tanam Padu Walaupun Gunung Agung Meletus


Bertempat di Subak Bengkel, Kediri, Tabanan, dengan lahan 300 ha dengan varietas Towuti dan Ciherang petani bersama KaBBPP Ketindan (PJ Upsus Bali), Kadistan Tabanan, Ka BPTP, Danramil dan Binmas melakukan tanam padi tepat jam 10.00 pagi. 

Telah 20 hari gunung agung dinyatakan awas dengan tetap semangat tim bersama petani melakukan tanam padi disawah mereka. 

Tephra (istilah ilmiah untuk abu vulkanis) mengandung mineral primer yang memiliki banyak unsur hara. Dengan berjalannya waktu, terjadi proses pelapukan kimia dan biologi, abu akan mengeluarkan unsur hara dan area permukaan butiran abu akan membesar, dan mampu menampung lebih banyak nutrien dan air. Ini salah satu yang menyebabkan tanah di sekitaran gunung menjadi subur.

Dalam jangka panjang, abu akan menciptakan tanah yang paling subur di dunia.

Hal tersebut tidak menyurutkan para petani dan UPSUS melakukan tanam padi untuk mengejar masa tanam 2017-2018. Petani Bali tetap semangat menanam padi, sehingga surplus dan petani sejahtera sesuai arahan pak Mentan, "ujar Jayadi petani asal Ketindan.

Subak adalah sebuah organisasi yang dimiliki oleh masyarakat petani di Bali yang khusus mengatur tentang manajemen atau sistem pengairan/irigasi sawah secara baik.




Berita Lainnya