Ketua PBNU: Amran Menteri Pertanian Pekerja Melayani Rakyat dan Mengurus Pertanian


Jakarta (30/11/2017) - Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) mengapresiasi cara kerja  Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan produksi pertanian dan mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada acara penandatangan Nota Kesepahaman (MOU) dengan Kementan.

Nota kesepahaman antara Kementan dan PBNU memang sudah lama dinantikan oleh PBNU, “Ini yang saya tunggu selama ini kesepakatan antara Kementan dan PBNU, Pak Mentan merupakan menteri pertanian yang benar-benar pekerja keras melayani rakyat, dan langsung terjun ke lapangan mengurus pertanian, “ jelas Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj saat memberikan arahan pada acara penandatangan Nota Kesepahaman di Gedung A, Kantor Pusat Kementan, Kamis 30 November 2017.

Keyakinan Ketua Umum PBNU terhadap kinerja baik Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman terhadap pertanian di Indonesia dapat terlihat dari kebijakan pembangunan pertanian yang diambil selama menjabat. Baru-baru ini Mentan melakukan sidak ke Kantor Karantina Pertanian Tanjung Priok untuk terjun langsung kelapangan khususnya terkait perijinan keluar masuk barang. Dalam sidak tersebut Mentan menemukan beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai Karantina dan saat itu juga Mentan segera menindak pegawai tersebut.
“Sudah 170 karyawan kami pecat, tapi ketika kemarin saya sidak dan menemukan adanya pelanggaran yang dilakukan saya tidak langsung pecat,mungkin ada doa dari orang tuanya saat itu” papar Mentan.

Dalam pertemuanya dengan PBNU, Menteri Pertanian sangat mengapresiasi niat baik dari organisasi islam terbesar di Indonesia tersebut dalam mengelola dan meningkatkan produksi pangan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia. “ Saya sangat bangga kedatangan keluarga besar PBNU hari ini, karena dapat memberikan spirit baru bagi kami semua, “ jelas Mentan.

Data terakhir menunjukan bahwa mayoritas  petani di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan warga PBNU. Sekitar 80 % dari 91 juta anggota PBNU diseluruh Indonesia bekerja sebagai petan. “Kami merupakan bagian dari keluarga PBNU, mimpi besar kami adalah dapat bergandengan tangan bersama untuk mensejahterakan petani Indonesia,” ujar Mentan.

Sebelumnya Kementerian Pertanian telah menjalin sinergi dengan PBNU melalui kerja sama pengembangan lahan tidur seluas 10.000 hektar di Bengkulu Selatan untuk ditanami jagung. “ Sinergi tersebut telah berhasil meningkatkan pendapatan petani di Bengkulu, sehingga nantinya Bengkulu dapat menjadi contoh untuk daerah-daerah lainya,” jelas Mentan.

Lebih lanjut Mentan menjelaskan bahwa dari pertemuan tersebut, tercapai kesepakatan untuk menambah luas lahan tanam jagung 10 kali lipat dari sebelumnya menjadi 100.000 hektar untuk 9 Kabupaten di seluruh Indonesia dengan besaran nilai yang akan dihasilkan 3 triliun rupiah. “Insya Allah bersama PBNU tahun depan kita akan mulai, kami juga akan siapkan benih dan pupuk untuk diberikan kepada masyarakat,” jelas Mentan.

Dalam pertemuan tersebut Mentan juga memberikan beberapa bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) kepada PBNU berupa  traktor roda 4 sebanyak dua buah, traktor roda 2 sepuluh buah, excavator 2 buah dan 10 unit pompa. “Saya yakin kalau PBNU ini bergerak maka persoalan bangsa khususnya di sektor pertanian akan selesai dalam waktu singkat,” tegas Mentan.




Berita Lainnya