Lantik Dekopi, Kinerja Amran dipuji Ketua MPR


Serpong (11/03/2018) - Kementerian Pertanian tahun 2018 telah mencanangkan tahun perbenihan dimana pemerintah fokus kepada tanaman perkebunan yang mempunyai nilai ekspor tergolong tinggi. Hal ini disampaikan  Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya ketika melantik pengurus Dewan Kopi Indonesia (DEKOPI). Kepengurusan Dekopi sendiri di Ketuai langsung Menteri Pertanian periode 2004-2009, Anton Apriantono. Sebelumnya,  Dekopi telah dideklarasikan di Yogyakarta pada akhir tahun 2017.

Seperti diketahui,  kopi Indonesia sendiri sebetulnya telah terkenal kualitasnya di mancanegara. Seperti yang telah dikemukakan oleh Menteri Amran dalam sambutannya  di acara tersebut, dirinya sedikit berbangga bahwa kopi asli Indonesia sudah dikenal dan memiliki branding tersendiri di level dunia. Hal tersebut telah dirasakannya ketika mengikuti pertemuan multilateral di Kolombia beberapa waktu silam. "Kita harus dorong bersama karena kopi kita lagi disenangi dunia, ke depan  bila kita upayakan agar masuk urutan pertama produksi (kopi). Nah kuncinya adalah aspek kelembagaannya kita perbaiki,  akses ke perbankannya dan supply chainnya juga kita perbaiki dan yang tidak kalah penting produktivitasnya harus kita angkat", jelas Amran.

Amran sendiri berharap bahwa organisasi Dekopi ini benar-benar mampu bersinergi dengan pemerintah agar mampu meningkatkan produksi kopi Indonesia serta mensejahterakan petani kopi itu sendiri. Sebagai tindak lanjut, Kementerian Pertanian langsung memberikan bantuan berupa 11 juta batang pohon kopi untuk petani dan akan terus ditingkatkan di tahun depan. Lebih lanjut lagi Dekopi serta stakeholder yang terlibat akan dikumpulkan oleh Menteri Pertanian di bulan ini untuk merumuskan pengembangan kopi Indonesia. "Minggu depan kami ingin bertemu eksportirnya, petani-petanj unggul,  bila perlu langsung MoU", tegasnya lebih lanjut.

Sementara itu ditempat yang sama,  Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang lebih suka disebut pencinta kopi dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi tersendiri kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Zulkifli yang turut menyaksikan pelantikan pengurus Dekopi menilai Menteri Amran merupakan salah satu dari dua Menteri di era Presiden Jokowi-JK yang terbilang cemerlang. "Pak Menteri kita ini saya menilai dari seluruh menteri kabinet ada dua menteri yang paling hebat,  satu Menteri Pertanian, satu lagi Menteri PU, kalau saya bertemu presiden pasti (saya) sampaikan", terang Zulkifli.

Lebih lanjut Zulkifli menjelaskan bagaimana terobosan-terobosan di bidang pertanian yang telah diinisiasi oleh Kementerian Petanian di bawah Menteri Amran. "Dulu saudara-saudara,  kita kalau bertani itu butuh waktu yang panjang, tapi dengan Pak Amran membantu cangkul diganti mesin untuk olah tanah, yang metik padi biasanya pakai anai telah diganti dengan mesin, yang menanam biasanya satu-satu juga telah diganti dengan mesin. Jadi dulu untuk mengerjakan j1 ha petani bekerja satu bulan  sekarang cukup bekerja 10 hari, Nah 20 harinya kemana, mengisi waktu 20 hari pak menteri nya kreatif, petani mendapatkan penghasilan tambahan karena dibantu bibit jagung, jadi di sela-sela waktu tanam jagung, luar biasa pak menteri", terang Zulkifli. "Sekarang dikasih lagi bibit lada, bibit kopi, ternak, saya kira jika jalannya sesuai kita tempuh,  insyaallah petani kita akan sejahtera", sambung Zulkifli penuh optimis.

Sebelumnya, Anton Apriantono selaku Ketua Pengurus Harian Dekopi berharap Dekopi dapat bersinergi positif dengan pemerintah dalam pengembangan kopi Indonesia. Anton melanjutkan  Dekopi berkomitmen menjadi partner yang baik bagi pemerintah dan pengusaha perkopian. Bersama pemerintah, Dekopi akan mencoba merumuskan permasalahan perkopian dan memberikan masukan-masukan bagi pemerintah.

Setelah melantik pengurus Dekopi,  Menteri Amran menjelaskan mekanisme pengembangan kopi tanah air yang pada intinya memperbaiki rantai pasok. Setelah berhasil dengan pengembangan jagung tanah air,  Amran akan meng-'copy' kebijakan yang selama ini dijalankan pada komoditas jagung. "Role model nya adalah seperti yang telah diterapkan pada komoditas jagung, dulu 41 importir jagung,  sekarang sudah ekspor, sekarang tinggal kita dorong. Nah sekarang ada 41 eksportir (pada kopi), tinggal kita dorong. Bayangkan impor saja kita rubah jadi ekspor, apalagi sudah ekspor", terang Amran.

"Tahun ini saja Bibit unggul kami siapkan 11 juta bibit dengan pupuk gratis, kami titip anggaran untuk bibit keseluruhan di sektor perkebunan sekitar 1 triliyun untuk 2018", tutup Amran.




Berita Lainnya