Mentan Amran Lantik 3 Pejabat Eselon I Lingkup Kementan


Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melantik pejabat Eselon I di lingkup Kementerian Pertanian (Kementan), Senin 26 Maret 2018. Dirinya meminta Eselon I yang baru dilantik dan segenap jajarannya untuk meningkatkan kinerja ke depan, khususnya dalam menghadapi bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.

Adapun pejabat yang dilantik adalah Ir. Syukur Iwantoro, MS, MBA, sebagai Sekretaris Jenderal. Syukur sebelumnya menjabat Staf Ahli Bidang Investasi Pertanian. Kemudian Dr. Ir. Suwandi, M.Si, sebagai Direktur Jenderal Hortikultura dari  sebelumnya menjabat Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, dan Ir. Hari Priyono M.Si yang sebelumnya berposisi Sekretaris Jenderal digeser menjadi Staf Ahli Bidang Investasi Pertanian. 

"Mutasi Sekretaris Jenderal dilakukan dengan pertimbangan penyegaran. Sedangkan posisi Dirjen Hortikultura, merupakan hasil lelang secara terbuka dan transparan, yang bertujuan untuk memberikan kader terbaik di Kementan," ujar Mentan Amran usai pelantikan di Auditorium Kementan, Jakarta (26/3).

Kepada seluruh jajaran Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten se-Indonesia, Mentan Amran minta agar harga pangan lebih stabil dibanding tahun 2017. Menurutnya, tahun 2017 telah banyak dipuji karena mencapai kestabilan harga pangan terbaik dalam sepuluh tahun terakhir.

 “Tapi kami minta jajaran Kementan jangan mudah puas dengan kestabilan harga pangan tahun lalu. Kalau bisa, harga lebih stabil pada tahun 2018,” jelasnya.

Komoditas yang menjadi fokus Kementan untuk dijaga kestabilan harganya antara lain beras, cabai, bawang merah, bawang putih, daging sapi, daging ayam dan telur ayam.

Mentan Amran menyampaikan, sesuai dengan arahan Presiden, bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat, maka investasi dan ekspor harus ditingkatkan.

Dijelaskannya, nilai ekspor pertanian sekarang naik 24 persen. Sedangkan investasi sektor pertanian dari tahun 2014 hingga kini, rata-rata bernilai Rp 46 triliun per tahun, naik dua kali lipat dari tahun 2013 yang bernilai Rp 23 triliun.

"Bila perlu, tahun ini lebih baik dari tahun 2017," kata Mentan Amran.

Selain itu, Kementan juga telah melakukan deregulasi terhadap peraturan-peraturan yang

dianggap menghambat investasi, kurang lebih sebanyak 141 peraturan. Menyusul kurang lebih 50 peraturan berikutnya, yang tengah dalam proses deregulasi. Semuanya berupa Peraturan Menteri (Permen).

Salah satu bentuk keberhasilan deregulasi, adalah peningkatan produksi ayam ras yang olahannya sampai bisa diekspor ke Jepang.

"Kami minta kepada calon investor, sampaikan kepada kami, regulasi yang kira-kira menghambat," kata Mentan Amran.

Mentan Amran menambahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian lainnya terkait deregulasi peraturan. Dia juga menghimbau kepada stakeholder untuk bersama-sama, bergandeng tangan, menyejukkan situasi dan menyejukkan konsumen dengan menjaga kestabilan harga pangan.




Berita Lainnya