Prof Kong Su Ping: Indonesia Potensial Bawang Putih


Temanggung (29/03/2018) - Kebutuhan konsumsi bawang putih sebentar lagi dipasok dari produk lokal, selama ini 95 persen dari impor. Masyarakat Indonesia bertahap akan kembali era 93an dimana bawang putih lokal. Dalam waktu 2-3 tahun ke depan impor tinggal 5 persen.

Kementerian Pertanian saat ini sedang gencar memperluas areal tanam bawang putih  guna mencapai target swasembada yang dicanangkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, saat mendampingi kunjungan Tim Pakar dari Republik Rakyat Tiongkok (China) di Desa Glapansari Kecamatan Parakan Temanggung (29/03/2018) mengatakan "ini luas areal tanam bawang putih naik pesat dari  2.400 hektar tahun 2016  menjadi sekitar 15.000 hektar" 

Pemerintah berkomitmen untuk menjadikan bawang putih lokal bisa kompetititf dengan bawang putih impor. Upaya yang dilakukan diantaranya rasionalisasi harga benih dan harga konsumsi dalam negeri.

Menurut Prihasto, kendala ketersediaan benih dapat diselesaikan melalui produksi benih lokal, dan impor benih dari negara-negara yang telah dinyatakan bebas dari daftar hama dan penyakit pengganggu tumbuhan karantina.

Menurutnya, pemerintah menyarankan jika dilakukan impor benih sebaiknya diutamakan dari Taiwan yang secara genetik telah teruji memiliki kemiripan dengan bawang putih lokal 

Hasil ujicoba tanam oleh BPTP Jawa Tengah di Desa Glapansari Temanggung menunjukkan hasil yang menggembirakan. Semua jenis bawang putih yang ditanam mengumbi cukup besar dan bersiung. Hasil panen potensial digunakan sebagai benih. Varietas yang ditanam antara lain Lumbu Kuning, Lumbu Hijau dan Tawang Mangu Baru.

 Varietas lokal terbukti adaptif mampu tumbuh,  berumbi dan bersiung. Untuk jenis Lumbu Hijau dan Tawangmangu Baru bahkan berpotensi memiliki produktivitas tinggi, yaitu bisa mencapai lebih dari 15 ton per hektar.

Saat rombongan meninjau kawasan bawang putih di Desa Posong Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung, Delegasi China dibuat kagum dengan potensi hamparan bawang putih yang begitu luas. Bahkan benih impor asal Taiwan yang ditanam di daerah itu pada umur  sekitar 90 hari telah menunjukkan indikasi mengumbi dan bersiung banyak. Saat dimintai keterangan, ketua delegasi China Prof Kong Su Ping menyatakan "Indonesia potensial untuk ditanam bawang putih".  Kondisi alam sangat mendukung, terbukti pertumbuhan dan proses pengumbian bawang putih berkorelasi intensitas penyinaran matahari, curah hujan, iklim, sifat dan kondisi tanah serta kualitas benih.

Secara umum, lahan di lereng gunung Sumbing dan Sindoro di Kabupaten Temanggung-Magelang sangat sesuai untuk pengembangan bawang putih. 

Sebelumnya, tim delegasi juga telah mengunjungi Kawasan bawang putih di Bandung, dan Malang. 

Prof Kong mengatakan "dari kunjungan di tiga kabupaten, untuk swasembada harus ada perbaikan varietas dan teknologi budidaya.

"Ini dua faktor kunci sukses bawang putih direplikasi secara luas di Indonesia" pungkasnya




Berita Lainnya