Hadapi Nataru, Pedagang Pastikan Pasokan Cabai Aman dan Harga Terkendali
Jumat, 19 Desember 2025 21:32:44 SZ
Jakarta, -- Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), pasokan cabai nasional dipastikan dalam kondisi aman dengan harga yang relatif stabil. Pedagang cabai di Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ), Jakarta Timur, menilai langkah cepat Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menjaga distribusi pangan menjadi faktor penting terciptanya stabilitas pasar.
Pedagang cabai PIKJ, Guntur, mengapresiasi upaya Kementan yang turun langsung membantu petani, khususnya di wilayah terdampak bencana di Aceh. Menurutnya, kebijakan tersebut tidak hanya melindungi petani, tetapi juga memberi kepastian pasokan bagi pasar induk.
“Alhamdulillah sudah ada gerak cepat dari Kementerian Pertanian untuk tolong teman-teman, saudara-saudara kita yang kena bencana di Aceh,” ujar Guntur, Kamis (18/12/2025).
Ia menjelaskan, para pedagang di Pasar Induk Kramat Jati terus berkoordinasi untuk memastikan distribusi cabai berjalan lancar sehingga harga tetap kondusif dan tidak menimbulkan gejolak di pasar.
“Kami koordinasi dengan teman-teman di Pasar Induk Kramat Jati untuk gerak cepat nanti bagaimana pendistribusiannya agar kita bisa kondusif, harga tetap stabil di pasar, dan tidak ada gejolak di Pasar Induk Kramat Jati,” jelasnya.
Guntur optimistis hingga akhir tahun harga cabai masih akan terjaga. Pasokan, kata dia, tidak hanya bergantung dari satu wilayah, melainkan berasal dari berbagai sentra produksi nasional.
“Untuk sampai akhir tahun nanti kemungkinan harga cabai stabil untuk menghadapi Nataru. Kalau untuk menghadapi Nataru, kemungkinan harga cabai masih tetap terkontrol aman,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini panen cabai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat mulai melimpah. Selain itu, pasokan juga datang dari Sulawesi Selatan dan Aceh.
“Soalnya saat ini selain panenan dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat juga sudah mulai banyak panen. Terus tambah lagi ada pasokan dari Sulawesi Selatan dan juga dari Aceh. Jadi insyaallah nanti sampai Nataru harga terkontrol aman,” imbuh Guntur.
Sehari sebelumnya, Mentan Amran mengambil langkah konkret dengan menyerap langsung hasil panen petani cabai di Aceh. Sebanyak 40 ton cabai dari sentra produksi di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah dibeli dan segera didistribusikan dengan 15 ton di antaranya dikirim langsung ke Jakarta menggunakan pesawat Hercules TNI Angkatan Udara dari Bandara Rembele menuju Bandara Halim Perdanakusuma. Dalam penyalurannya, Kementan berkoordinasi dengan pedagang cabai di PIKJ.
Mentan Amran menegaskan, kebijakan distribusi ini dirancang agar seluruh mata rantai pangan berjalan seimbang.
“Kita ingin semua tersenyum. Petani tersenyum, pedagang tersenyum, dan konsumen tersenyum karena harga tetap stabil. Jangan ada berteriak salah satunya,” katanya.
Melalui langkah tersebut, Kementan menegaskan komitmennya menjaga stabilitas harga cabai menjelang Nataru, memastikan hasil panen petani terserap pasar, serta memperkuat ketahanan pangan nasional di tengah situasi darurat dan pascabencana.