Produksi Padi Tahun 2016 Diprediksi Tertinggi

Kementerian pertanian sangat optimis produksi padi di tahun 2016 dapat meningkat bahkan diprediksi sebagai yang tertinggi. Beberapa program unggulan pemerintah melalui kementerian pertanian diklaim mampu membuyarkan pesimisme menyusul wacana merosotnya pasokan stok beras nasional di smester 2 tahun 2015. Namun demikian, kondisi pertanaman padi periode Oktober-Desember 2015 telah memberikan prospek produksi Januari-Maret 2016.

Berkat berbagai program pemerintah 2015 melakukan antisipasi dini dan penanganan kekeringan secara masif diantaranya penyaluran pompa dan alsintan lain, rehabilitasi embung, long-storage, rehab jaringan irigasi, hujan buatan dan lainnya serta Gerakan Percepatan Tanam Padi November 2015 hingga kini telah menunjukkan prospek yang menggembirakan.

Suwandi, Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian mengatakan bahwa berkat program-program tersebut telah menunjukkan kinerja luas tanam Oktober-Desember 2015. Berdasarkan realisasi tanam tersebut, maka bulan Februari 2016 diperkirakan akan dipanen 5 juta ton gabah setara 3,1 juta ton beras dan pada Maret 2016 akan dipanen 12,6 juta ton gabah setara 7,9 juta ton beras. Produksi tersebut cukup guna memenuhi kebutuhan konsumsi beras penduduk sekitar 2,6 juta ton per bulan.

Selanjutnya program tahun 2016 dengan penyedian alsintan dan brigade tanam, membangun embung dan long-storage, irigasi rawa, cetak sawah, perluasan lahan kering, rehab irigasi, optimasi lahan, pola tanam jajar legowo, bantuan benih unggul dengan alokasi yang lebih besar dibandingkan 2015 serta pendampingan petani secara masif oleh kerrja keras penyuluh, Babinsa, KTNA, Dosen/Mahasiswa dan lainnya diyakini berdampak pada produksi 2016.

Jenis program diarahkan pada penyelesaian masalah utama dan outputnya dapat dirasakan langsung petani serta berdampak pada perekonomian, Kementan telah melakukan refocusing program 2016 sebesar Rp 4,3 triliun, lebih lanjut Suwandi.

Berbagai kebijakan 2015 telah terbukti dan terlihat hasilnya di lapangan. Pengadaan dengan pola Penunjukan Langsung berdampak penyaluran benih dan pupuk tepat waktu/musim. Kebijakan bantuan benih tidak di lokasi existing akan berdampak pada luas tambah tanam, perbaikan irigasi berdampak meningkatkan Indek Pertanaman, Alsintan mempercepat olah tanam, waktu tanam, panen dan pasca panen, efisiensi biaya dan mengurangi lossis. Pola tanam jajar legowo dan benih unggul meningkatkan produktivitas.

Dengan demikian pada tahun 2016 optimis produksi padi lebih tinggi dari 2015 berkat program nyata dari Pemerintah, lanjut Suwandi. Bahkan prospek 2016 akan tertinggi dari produksi selama ini. Kita harus optimis, karena optimis itu memberikan spirit dan doa untuk bekerja keras dan berbuat sesuatu yang lebih baik.

Kerja keras semua pihak dalam meningkatkan produksi tahun 2015 pun sudah terbukti. Dengan kondisi El-nino 2015 yang lebih kuat dibandingkan tahun 1997, para petani mampu meningkatkan produksi 74,99 juta ton GKG naik 5,85% dibandingkan tahun 2014 (data BPS Angka Ramalan-II 2015). Bila dibandingkan kekeringan tahun 1997 Indonesia mengimpor beras 1998 sebesar 7,1 juta ton untuk memenuhi konsumsi pangan, maka tahun 2015 penduduk belum mengonsumi beras medium dari impor.

/MT

Sumber: https://mediatani.com/produksi-padi-tahun-2016-diprediksi-tertinggi/




Berita Lainnya