Lanjutkan Genjot Produksi, Mentan Panen Padi di Malang


Malang - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, melakukan road-show kunjungan kerja ke beberapa kota di Provinsi Jawa Timur. Kota pertama yang dikunjungi adalah kabupaten Malang untuk melakukan panen padi bersama para petani di Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Selasa (02/02).

Pada kunjungan kerja tersebut Mentan berkesempatan menyampaikan bahwa keberadaan produksi sejak bulan Januari 2016, ditiap harinya terdapat panen padi. “Sejak bulan Januari 2016, setiap hari ada panen padi, sehingga hasil produksinya telah mencapai 500 ribu ton gabah. Kami harapkan produksi padi kita cukup sehingga kebutuhan beras di tanah air ini tidak sampai harus mengimpor beras dari negara lain,” ungkap Mentan.

Kementan telah melakukan berbagai upaya agar produksi terus berjalan ditengah El-Nino yang menerjang agar tidak terlalu berdampak pada hasil, salah satu terobosannya adalah dengan menyalurkan puluhan ribu bantuan alat dan mesin pertanian kepada para petani didukung pembangunan embung pada tiap daerah yang membutuhkan.

Bantuan Alsintan kepada petani di seluruh Indonesia meliputi alat penanam padi, mesin panen, dan alat pengolah padi. "Setiap tahun, pemerintah selalu memberikan bantuan Alsintan sejak 2014 dan 2015 dan jumlahnya akan terus bertambah setiap tahun", lanjut Mentan pada sambutannya.

Mentan menambahkan, tahun ini Kementan akan menyalurkan bantuan Alsintan sebanyak 100.000 unit kepada petani di seluruh Indonesia. Realisasi pada tahun  2014 bantuan Alsintan mencapai angka 4.000 unit dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 80.000 unit atau naik 2 ribu persen.

Pada acara diskusi berlangsung, salah satu petani dari Gapoktan setempat berkesempatan untuk berbagi keluh kesah terhadap Mentan. Petani tersebut mengeluhkan kesulitan mendapatkan Alsintan, karena kabarnya hanya diberikan kepada Gapoktan yang berbadan hukum saja. Mentan menyanggah kabar tersebut dengan penjelasan syarat yang dipenuhi dengan surat keputusan (SK) dari bupati setempat.

"Bantuan 100 ribu benih padi juga tidak perlu badan hukum, yang penting adalah benih bantuan ditanam di seluruh Indonesia, karena pemerintah tidak pernah berniat mempersulit petani untuk meningkatkan produksi pertaniannya," jelas Mentan.

Menurutnya, manfaat utama dari Alsintan dan bantuan benih dari pemerintah untuk Jawa Timur dapat meningkatkan produksi pada 500.000 hektar lahan produktif seperti di lokasi panen padi sehingga mampu mendukung pemenuhan kebutuhan pangan nasional.

"Dengan melimpahnya produksi padi, maka Indonesia tidak lagi kekurangan pasokan beras sehingga tidak perlu lagi mengimpor beras," kata Mentan.

Mentan juga menghimbau agar para petani setempat menjual gabahnya kepada Bulog sebagai garda terdepan untuk stabilitator harga pangan pokok, sehingga rakyat tidak perlu resah pada kenaikan harga beras karena kemitraan petani dan Bulog.

Turut hadir dalam kunjungan kerja tersebut Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf dan Panglima Kodam V Brawijaya, Mayor Jenderal Sumardi.




Berita Lainnya