China akan Berinvestasi Membangun Wilayah Perbatasan di Indonesia


Jakarta - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menerima Wakil Menteri Pertanian Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Zhang Taolin, Senin (19/9). Kunjungan perwakilan RRT dilakukan untuk menjajaki kerjasama di bidang pertanian. Pada pertemuan tersebut, Zhang Taolin didampingi oleh Tao Huaniying, Director Finance dan Yang Xiongnian, Director Research, Ministry of Agriculture China. 

Pada awal pertemuan perwakilan Pemerintah RRT atau China menyampaikan tujuan kunjungannya adalah untuk menindaklanjuti MOU kedua Kementerian yg telah ditandatangani sejak tahun 2001, dan secara jelas menyampaian keinginan pihak China untuk nengimplementasikan dalam bentuk kegiatan nyata.

Mentan menyambut baik keinginan tersebut dan lansung memberikan usulan kegiatan yang segera bisa dilaksanakan. Usulan Mentan yaitu mendorong China intuk investasi di Indonesia dalam pengembangan produksi Jagung, Gula dan Sapi. Mentan menegaskan, Indonesia akan menyediakan lahan 2 juta ha untik investasi tersebut.

"Sesuai arahan Presiden, Kementan akan memberikan dukungan dan iklim usaha yang kondusif untuk investasi tersebut," tambah Mentan.

Selanjutnya Mentan menambahkan, agar investasi tersebut komprehensif hulu hilir sehingga bisa mengangkat perekonomian masyarakat. Pemerintah Indonesia akan menyediakan pasar, lahan serta tenaga kerja.

Mentan menyarankan rencana investasi yabg diperkirakan sebesar 5,5 miliar US Dollar tersebut dilakukan di daerah perbatasan seperti Kalimantan. Pembangunan ini merupakan kawasan sinergi, terintegrasi dari huku ke hilir. Nantinya juga akan mensuplai bukan hanya Indonesia tetapi juga negara tetangga seperti Filipina, Malaysia, Singapura dan Timor Leste. Pembangunan ini nanti akan menyerap tenaga kerja 30 ribu orang. Disamping tawaran investasi tersebut, Mentan juga menawarkan kerjasama di bidang pengembangan SDM.

Menanggapi tawaran tersebut, Pemerintah China sangat mengapresiasi usulan nyata Mentan, dan kedua belah pihak sepakat membentuk working group yang akan mulai bekerja tahun ini, sebelum Joint Ministerial Meeting yang akan dilaksanakan awal tahun depan. Kunjungan ini nanti akan ditindaklanjuti dengan kunjungan delegasi Indonesia dalam waktu dekat.

Diakhir pertemuan, Zhang Taolin mengatakan bahwa kunjungannya kali ini merupakan pertemuan yang sangat efektif membuahkan rencana kerja yang konkrit.




Berita Lainnya