Dorong Kalbar Mandiri Pangan


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mendorong Kalimantan Barat untuk menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang mandiri pangan dan bisa menjadi pengekspor bahan pangan terutama beras.

Karena Kalimantan Barat memiliki wilayah luas untuk lahanpertanian, serta tahun 2015 sudah surplus 300 ribu ton beras.

"Kita dorong Kalbar mandiri pangan dan menjadi salah satu sentra ekspor pangan ke negara tetangga Malaysia, kita ingin swasembada pangan di Kalbar," ujar Andi Amran Sulaiman ketika menanam padi dalam rangka upsus Pajale di Bebehatn Desa Sidas Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak bersama Gubernur Kalbar Cornelis, Anggota DPR RI dr. Karolin Margret Natasa, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar Frederika Cornelis, Bupati Landak Jakius Sinyor serta tamu undangan lainnya, Sabtu (22/10/2016).

Menteri Pertanian juga memberikan bantuan 10 handtraktor, dan bibit jagung untuk Kabupaten Landak, tidak tanggung-tanggung dalam tempo seminggu ke depan handtraktor ditargetkan Amran sudah berada di Landak.

Sebelum tanam padi, Gubernur Cornelis bersama Menteri Amran melepaskan bibit nila di parit yang mengelilingi sawah. Menurut Amran, teknologi mina padi adalah keuntungan ganda, karena modal Rp 600 ribu bisa mendapatkan penghasilan Rp 24 juta, belum lagi hasil padi yang ditanam dengan teknologi haszton, dan sayur-sayuran yang ditanam di pematang sawah akan mendapat keuntungan sendiri.

Untuk mencapai target Kalbar mandiri pangan, Amran mengungkapkan akan memperluas lahan pertanian dan membantu bibit serta pemberdayaan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA).

"Target Lahan pertanian minimal 5000 hektar, tahun lalu kurang karena permasalahan area hutan, tapi kita sudah telpon menteri kehutanan Insyaallah bisa dikabulkan alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian," ujar Amran.

Amran juga memuji tanam padi dengan teknologi hazton yang ditemukan pemerintah provinsi Kalbar, dirinya mengakui hazton sudah menasional, karena teknik tanamnya mencapai 20 bibit jadi sulit diserang hama, metode hazton juga sudah diujicoba di Jawa Barat dan Jawa tengah, dan hasilnya meningkat 400 persen.

"Kita harus bahu membahu meningkatkan produksi pangan, karena perbatasan sangat jelas pasarannya," ungkap Amran.

Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, mendorong agar masyarakat Kalimantan Barat tidak minder jadi petani, bahkan dirinya mengusulkan agar di daerah yang penduduknya jarang seperti Kalbar, agar boleh memiliki sertifikat kepemilikan tanah sampai 10 ribu hektar lahan pertanian seperti di New Zealand, dengan seperti itu maka petani bisa memiliki modal lebih besar dan petani bisa mandiri.

"Kita harap petani bisa mandiri dan bisa makan dari hasil tanah sendiri, jangan minder jadi petani, harapan ada, pasar jelas, dan jadi petani juga harus berorganisasi agar Ada jaringan," pungkas Cornelis.

Sumber: https://pontianak.tribunnews.com/2016/10/22/dorong-kalbar-mandiri-pangan




Berita Lainnya