Mentan: Tapin Harus Menjadi Lumbung Pangan Wilayah Perbatasan


Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) harus mampu meningkatkan produksi pangan khususnya komoditas padi, bawang merah dan cabai. Hal ini dimaksudkan agar Tapin menjadi pusat produksi tiga komoditas pangan Kalsel bahkan ke depat dapat mengekspornya ke negara tetangga, Malaysia.

“Artinya Tapin mampu memenuhi kebutuhan padi, bawang merah dan cabai dari produksi sendiri. Dengan begitu, akan berdampak pada penurunan inflasi,” demikian kata Amran saat melakukan Gerakan Tanam Padi sekaligus meninjau pengembangan bawang merah di Desa Purut, Kecamatan Bungur, Kabupaten Tapin, Kamis (15/12).

Hadir pada kegiatan ini Wakil Gubernur Kalsen ,Supian Noer, Bupati Tapin, Arifin Arpan, Staf Khusus KASAD, Brigjen TNI Afifudin, Danrem 101/Antasari, Kolonel Kav Yanuar Adil dan para petani.

Amran menyampaikan program peningkatan produksi pangan Kalsel salah satunya Tapin yakni sesuai dengan arahan Presiden Jokowi agar menciptakan program yang dapat membangun daerah dari pinggir. Dengan begitu, daerah-daerah pinggir khususnya wilayah perbatasan mampu memproduksi pangan sendiri dan menyediakan pangan murah. Sebab, selama ini kebutuhan pangan didatangkan dari daerah lain, sehingga harga pangan cenderung lebih mahal.

“Dulu saat tidak produksi sendiri cabai di Tapi mencapai Rp 60.000 per kilogram, tapi sekarang karena sudah bisa produksi sendiri harganya hanya mencapai Rp 25.000 per kilogram,” ujarnya.

Menurut Amran, sudah 71 tahun Indonesia merdeka, baru saat ini masyarakat Tapin mengenal tanam bawang merah sendiri.  Luas lahan pada awal pengembangan bawang merah di Tapin hanya sebesar 4 ha. Kemudian tahun 2015, Kementerian Pertanian memberikan bantuan pengembangan untuk 100 ha. Alhasil, luas lahan bawang merah Tapin saat ini mencapai 410 ha dengan tingkat produksi rata-rata 11 ton/ha.

“Inilah mimpi kami dulu bahwa Kalimantan Selatan tidak lagi mengambil bawang merah dan juga cabai dari Jawa atau daerah lain. Beigu pun beras pun harus swasembada,” tutur Amran.

Pada kesempatan ini, Bupati Tapin, Arifin Arpan menyampaikan apresiasi atas dorongan atau dukungan Kementerian Pertanian melalui Program Upaya Khusus Peningkatan Swasembada Pangan, sehingga kinerja sektor pertanian Tapin berkembang dengan cepat. 

“Hasilnya, Tapin dapat meningkatkan produksi pangan dan masyarakat dapat memenuhi sendiri kebutuhan pangannya,” ujarnya.

Arifin menyebutkan luas lahan padi Tapin tahun 2016 sebesar 74.970 ha dengan tingkat produksi rata-rata 5,2 ton/ ha sehingga produksinya mencapai 380.000 ton. Realisasi tanam padi sampai dengan bulan Desember 2016 sebesar 11.810 ha.

“Kami janji dapat memenuhi pencapaian target luas tanam padi Oktober hingga Maret 2017 sebesar 86 ribu hektar,” tegasnya.

Perlu diketahui, pada kegiatan ini Mentan, Amran memberian bantuan berupa combain harvester sebanyak 28 unit, alat tanam padi sebanyak 56 unit, traktor roda 4 sebanyak 12 unit dan alat pasca panen padi (power thereser) sebanyak 10 unit. Kemudian, Mentan, Amran pun memberikan tambahan bantuan berupa traktor sebanyak 5 unit dan pompa air sebanyak 10 unit. 




Berita Lainnya