Mentan Panen Raya dan Serap Gabah di Kab. Barru Sulsel. "Produksi Melimpah pastikan Stok Nasional Cukup"


BARRU - Melimpahnya produksi gabah petani MT. 2016/2017 yang hampir merata di seluruh Indonesia, membuat Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman harus berkeliling tanpa henti memonitor langsung ke lapangan, bersama Bulog dan TNI  melakukan panen raya dan mengukur langsung kadar air Gabah Kering Panen (GKP) milik petani serta langsung membeli melalui program Serap Gabah Petani (Sergab) agar jangan sampai hasil panen petani menjadi permainan harga oleh tengkulak seperti selama ini terjadi.

Hari ini Mentan Andi Amran Sulaiman melakukan panen raya bersama masyarakat tani di Kelurahan Sepe'e Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (20/3). Mentan Amran didampingi Kasdam VII Wirabuana Brigjend. TNI. Supartodi, Ketua Satgas Serap Gabah, Brigjend. TNI. Rahmad Pribadi,  Anggota DPR RI. Komisi IV.  Muhammad Nasyit Umar dan Direktur Keuangan Bulog. Irianto Hutagaol serta jajaran  Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan. Mentan menyaksikan langsung panen serta pembelian gabah petani oleh Bulog dan berkomentar  "Kualitasnya bagus" hasilnya bagus ujar  Amran dan meminta Bulog membeli semua gabah petani dengan harga Rp.3.700/Kg sesuai HPP yang ditetapkan oleh pemerintah.

Andi Amran dalam sambutannya mengatakan hingga saat ini  stok beras nasional cukup atau kurang lebih dua kali lipat dari  stok tahun kemarin pada periode yang sama.  Mentan juga meminta Bulog  untuk segera menyerap gabah petani. "Apa yang  didapatkan saat ini hasil perjuangan dan kerja keras kita semua". Keberhasilan yang telah dicapai merupakan keberhasilan bersama. Aku tidak ingin "wariskan kemiskinan" pada negara ini dan ingat  kita sudah tidak impor lagi, ungkap Mentan  dengan yakin. 

Mentan berharap agar budaya kerja disebarkan ke semua pihak. Bantuan pemerintah berupa  benih jagung, pompa air,  combine harvester, hand traktor dan transplanter rice  dimaksimalkan. "Pergi Tanam Padi, Pergi Tanam Jagung, Pergi Tanam untuk Anak Istrimu". Kami sebenarnya sudah cukup  namun  karena diberi Amanah "Dirikupun ku wakafkan untuk Negara ini," tegas Amran diakhir Sambutannya.

Sementara itu Direktur Keuangan Bulog, Irianto Hutagaol menyatakan siap melaksanakan Perpres dan Permentan untuk  menyerap gabah petani seluruh Indonesia sesuai target 4 juta ton beras, seperti Kabupaten Barru untuk wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Bulog menargetkan tahun ini akan menyerap  400 ribu ton setara beras, target ini naik 50 ribu ton dibanding tahun sebelumnya. 

 

Prop. Sulsel dan Sulbar hingga hari ini, capaian  serapan gabah sudah mencapai 58 ribu ton setara beras atau kurang lebih 16-17 persen dari yang ditargetkan. Untuk target nasional sendiri, bulog yakin dapat  menyerap 4 juta ton setara beras ini berkat kerjasama dan dukungan dari TNI yang luar biasa,  Kementerian Pertanian, perbankan  dan pihak terkait lainnya jelas Irianto.

Di areal yang sama, Mentan Amran juga melakukan panen raya bersama Plt. Bupati Barru, Suardi Saleh, Anggota DPR–RI komisi IV Muhammad Nasyit Umar, dan Kasdam VII Wirabuana Supartodi, beserta jajarannya di kabupaten yang wilayah persawahan 14.816 hektar.

Plt. Bupati Baru, Suardi Saleh mengatakan, di wilayahnya permasalah utama  pada sektor pertanian yang pernah terjadi antara lain ketersediaan lahan, infrastruktur, benih, alsintan, pupuk, serta sumber daya manusia. Tetapi kini sudah teratasi berkat pendampingan dan program-program pemerintah yang ada. 

"Kabupaten Barru memiliki sumber daya alam yang lengkap dengan kontur tanah yang beragam, mulai dari  dataran rendah, tinggi dan pegunungan dengan panjang garis pantai 78 km. Kabupaten dengan luas wilayah 117.486 km2. Dulu permasalahan pertanian banyak sekali, sekarang sudah bisa teratasi. Semua ini berkat terobosan Bapak Menteri Pertanian yang melakukan (tambahan) pendampingan (dari) TNI. Perubahan yang ada sangat terasa seperti peningkatan periode tanam dari  satu kali menjadi dua sampai tiga kali setahun," kata Suardi.

Anggota DPR–RI Komisi IV Muhammad Nasyit Umar menambahkan, Menteri Amran dinilai sangat komunikatif dengan DPR selama ini, sehingga sangat membantu.

BARRU - Melimpahnya produksi gabah petani MT. 2016/2017 yang hampir merata di seluruh Indonesia, membuat Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman harus berkeliling tanpa henti memonitor langsung ke lapangan, bersama Bulog dan TNI  melakukan panen raya dan mengukur langsung kadar air Gabah Kering Panen (GKP) milik petani serta langsung membeli melalui program Serap Gabah Petani (Sergab) agar jangan sampai hasil panen petani menjadi permainan harga oleh tengkulak seperti selama ini terjadi.

Hari ini Mentan Andi Amran Sulaiman melakukan panen raya bersama masyarakat tani di Kelurahan Sepe'e Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (20/3). Mentan Amran didampingi Kasdam VII Wirabuana Brigjend. TNI. Supartodi, Ketua Satgas Serap Gabah, Brigjend. TNI. Rahmad Pribadi,  Anggota DPR RI. Komisi IV.  Muhammad Nasyit Umar dan Direktur Keuangan Bulog. Irianto Hutagaol serta jajaran  Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan. Mentan menyaksikan langsung panen serta pembelian gabah petani oleh Bulog dan berkomentar  "Kualitasnya bagus" hasilnya bagus ujar  Amran dan meminta Bulog membeli semua gabah petani dengan harga Rp.3.700/Kg sesuai HPP yang ditetapkan oleh pemerintah.

Andi Amran dalam sambutannya mengatakan hingga saat ini  stok beras nasional cukup atau kurang lebih dua kali lipat dari  stok tahun kemarin pada periode yang sama.  Mentan juga meminta Bulog  untuk segera menyerap gabah petani. "Apa yang  didapatkan saat ini hasil perjuangan dan kerja keras kita semua". Keberhasilan yang telah dicapai merupakan keberhasilan bersama. Aku tidak ingin "wariskan kemiskinan" pada negara ini dan ingat  kita sudah tidak impor lagi, ungkap Mentan  dengan yakin. 

Mentan berharap agar budaya kerja disebarkan ke semua pihak. Bantuan pemerintah berupa  benih jagung, pompa air,  combine harvester, hand traktor dan transplanter rice  dimaksimalkan. "Pergi Tanam Padi, Pergi Tanam Jagung, Pergi Tanam untuk Anak Istrimu". Kami sebenarnya sudah cukup  namun  karena diberi Amanah "Dirikupun ku wakafkan untuk Negara ini," tegas Amran diakhir Sambutannya.

Sementara itu Direktur Keuangan Bulog, Irianto Hutagaol menyatakan siap melaksanakan Perpres dan Permentan untuk  menyerap gabah petani seluruh Indonesia sesuai target 4 juta ton beras, seperti Kabupaten Barru untuk wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Bulog menargetkan tahun ini akan menyerap  400 ribu ton setara beras, target ini naik 50 ribu ton dibanding tahun sebelumnya. 

 

Prop. Sulsel dan Sulbar hingga hari ini, capaian  serapan gabah sudah mencapai 58 ribu ton setara beras atau kurang lebih 16-17 persen dari yang ditargetkan. Untuk target nasional sendiri, bulog yakin dapat  menyerap 4 juta ton setara beras ini berkat kerjasama dan dukungan dari TNI yang luar biasa,  Kementerian Pertanian, perbankan  dan pihak terkait lainnya jelas Irianto.

Di areal yang sama, Mentan Amran juga melakukan panen raya bersama Plt. Bupati Barru, Suardi Saleh, Anggota DPR–RI komisi IV Muhammad Nasyit Umar, dan Kasdam VII Wirabuana Supartodi, beserta jajarannya di kabupaten yang wilayah persawahan 14.816 hektar.

Plt. Bupati Baru, Suardi Saleh mengatakan, di wilayahnya permasalah utama  pada sektor pertanian yang pernah terjadi antara lain ketersediaan lahan, infrastruktur, benih, alsintan, pupuk, serta sumber daya manusia. Tetapi kini sudah teratasi berkat pendampingan dan program-program pemerintah yang ada. 

"Kabupaten Barru memiliki sumber daya alam yang lengkap dengan kontur tanah yang beragam, mulai dari  dataran rendah, tinggi dan pegunungan dengan panjang garis pantai 78 km. Kabupaten dengan luas wilayah 117.486 km2. Dulu permasalahan pertanian banyak sekali, sekarang sudah bisa teratasi. Semua ini berkat terobosan Bapak Menteri Pertanian yang melakukan (tambahan) pendampingan (dari) TNI. Perubahan yang ada sangat terasa seperti peningkatan periode tanam dari  satu kali menjadi dua sampai tiga kali setahun," kata Suardi.

Anggota DPR–RI Komisi IV Muhammad Nasyit Umar menambahkan, Menteri Amran dinilai sangat komunikatif dengan DPR selama ini, sehingga sangat membantu.




Berita Lainnya