Wujudkan Nawacita Jokowi JK, Kementan Gelar Bimtek KUB Pemuda Tani


Bekasi (17/9) - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) saat ini tengah fokus mewujudkan Nawacita pemerintahan Jokowi-JK yakni mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. Untuk mewujudkan ini, yakni membangun korporasi petani dengan membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang dilaksanakan dalam program Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempitan). 

Terkait hal ini, BPPSDM melalui Gempita Kementan menggelar Bimbingan Teknis Kelompok Usaha Bersama (KUB) kepada 180 manajer pemuda tani se Indonesia di Bekasi, Minggu (17/9/2017). Hadir pada kegiatan ini, Kepala BPPSDMP Kementan, Momon Rusmono, Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Afnan Malay, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Fatan Al Rasyid dan Koordinator Nasional Program Gempita Kementan, Muhammad Riyada.

Kepala BPPSDMP Kementan, Momon Rusmono mengatakan pembentukan KUB merupakan langkah nyata untuk melakukan pemberdayaan dan regenerasi petani yang menjadi tugas utama Kementan. Kedua hal ini merupakan ujung tombak untuk merealisasikan Nawacita Jokowi-JK dan sekaligus visi Kementan dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. 

"KUB juga merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden untuk membentuk pendampingan bagi petani agar petani tidak dibiarkan berjalan sendiri-sendiri dengan membangun korporasi petani. Ini sama halnya membentuk KUB di semua daerah," demikian kata Momon saat memberikan arahan pada pembukaan Bimbingan Teknis KUB.

Lebih lanjut Momon menjelaskan pembentukan KUB merupakan solusi untuk menjawab terjadinya penurunan rumah tangga petani. Berdasarkan data BPS, di tahun 2003, terdapat 31 juta rumah tangga petani. Namun di tahun 2013 turun menjadi 26 juta rumah tangga petani. 

"Karena itu, dengan adanya KUB ini, kami berharap benar-benar dapat meningkatkan pemberdayaan dan regenerasi petani serta mampu tingkatkan peran kelompok wanita tani," ujar dia.

Untuk mewujudkan ini, Momon menegaskan KUB harus mampu bermitra dengan sumber-sumber permodalan, informasi pasar, dan bermitra dengan jaminan asuransi. Inilah menjadi tantangan pemuda tani yang tergabung dalam Gempita, sehingga membangun pertanian yang meningkatkan nilai tambah, melindungi dan mensejahteraan petani.

"Karena itu, KUB harus dioptimalkan dan difasilitasi pemerintah sampai ke pengawalan. Dengan KUB, pertanian menjadi idolanya para pemuda tani dan pemuda akan diperebutkan gadis desa," tuturnya.

Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Afnan Malay menambahkan KUB merupakan wadah untuk menampung profesionalitas kelompok muda pertanian, menerapkan pola pengelolaan pertanian yang efektif dan hasil secara optimal. Faktor SDM, manajerial, jaringan yang dimiliki pemuda tani yang mengelola KUB mampu memberikan kontribusi akan bangkitnya sektor pertanian.

"Jika pemuda tani bergerak dan sekaligus mampu menjadi pelaku usaha agribisnis, pertanian Indonesia akan maju dan menguasai pangan dunia," ungkapnya.

Koordinator Nasional Gempita Kementan, Muhammad Riyada mengatakan melalui rembuk manajer KUB atau korporasi ini, pemuda tani diharapkan berperan sebagai pelayannya kelompok tani. Karena itu, dengan KUB dapat membangun sendiri industri benih, industri pupuk, aplikasi-aplikasi peralatan modern, pengolahan pasca panen modern hingga pemasaran. 

"Dengan konsep ini, petani tidak akan jalan sendiri-sendiri. Selain ada penyuluh, petani juga dikawal oleh pemuda tani. Intinya keterlibatan pemuda tani untuk tumbuh kembangkan kelembagaan petani agar petani sejahtera dan minat pemuda tinggi terjun ke dunia pertanian," pungkas Riyada.

Dalam Bimbingan Teknis ini, diadakan juga pameran alat mesin pertanian seperti traktor roda 2, roda 4, alat panen dan alat tanam. Mesin pertanian ini dihasilkan perusahaan dalam negeri seperti PT Intraco Penta, PT Probesco Disatama dan PT Wahana Intiselaras.




Berita Lainnya