Aceh Berkomitmen Wujudkan Swasembada Pangan Berkelanjutan


Aceh - Dalam kegiatan sosialisasi pengembangan pertanian berkelanjutan mendukung swasembada pangan di Aceh, yang dilaksanakan di Hotel Oasis Banda Aceh, pada 12 s/d 13 Oktober 2017 beberapa hari yang lalu, selain dihadiri oleh seluruh Dinas Pertanian Kabupaten se Provinsi Aceh, juga menghadirkan narasumber  dari Ditjen Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi, Dinas Pengairan, BMKG, BBSDLP, dan Balai Besar Padi, Kamis, (12/10).

Dalam pertemuan tersebut, Mukti Sardjono, Staf Ahli Bidang Lingkungan Pertanian memberikan beberapa arahan di sambutannya yang menitikberatkan pada dampak perubahan iklim dan upaya swasembada pangan di Aceh. Untuk pelaksanaan upsus masa tanam 2017/2018, Mukti Sardjono mengharapkan untuk memastikan luas baku sawah pada musim tanam saat penghujan (rendeng) 2017/2018 dapat ditanami semua, yaitu sebanyak 307 ribu Ha lahan. Selain itu,  percepatan tanam setelah panen dengan memanfaatkan alsintan yang ada diharapkan dapat dilakukan. Disamping itu, diharapkan pula sistem pendataan/pelaporan melalui Luas Tambah Tanam (LTT) harian agar segera didukung dengan RKSP, sehingga tidak terjadi perbedaan data yang jauh antara LTT dengan BPS, ia juga berpesan untuk mempersiapkan dan merencanakan musim tanam 2017/2018 dengan lebih baik, sehingga benar-benar dapat terlaksana dan meningkatkan kinerja Upsus di Provinsi Aceh. 

Untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim, Kementerian Pertanian telah menyiapkan dan mengembangkan berbagai paket inovasi teknologi antara lain: 
(1) Kalender Tanam Terpadu (Katam) untuk tanaman pangan. Katam digunakan mengantisipasi variabilitas iklim yang dapat diakses oleh siapa saja (petani, penyuluh atau pemangku kepentingan), baik di pusat maupun daerah. Sistem informasi ini merupakan alat bantu yang handal  sebagai pemandu dan pedoman dalam penyesuaian waktu dan pola tanam tanaman pangan, serta teknologi budidaya yang paling tepat. (2) Varietas unggul adaptif yang tahan terhadap kekeringan, genangan, berumur genjah, toleran salinitas, dan rendah emisi gas rumah kaca. (3) Berbagai paket teknologi ramah lingkungan, yang telah dihasilkan oleh jajaran Badan Litbang Pertanian.

Disamping itu, Kementerian Pertanian secara rutin juga menyiapkan penghitungan emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan oleh komoditas pertanian.

Pada musim tanam tahun 2016-2017 realisasi tanam padi mencapai 464.695 ha (Angka Sementara) yang lebih tinggi dari Luas Tanam 2015/2016 yang seluas 448.483 ha (naik 3,6% atau penambahan luas tanam 16.212 ha). Untuk tahun 2017 produksi padi di Aceh di prediksi akan meningkat cukup signifikan dari 2,3 juta ton pada tahun 2016, menjadi 2,6 juta ton pada tahun 2017.

Meskipun telah melebihi luas tanam tahun lalu, namun belum mencapai target tanam seluas 522.416 ha. Hal tersebut terjadi karena beberapa hal di antaranya, rusaknya saluran air utama (Breuen), dan bendungan yang belum terhubung dengan saluran distrbusi (Pidie, Aceh Barat). 

Saat ini perbaikan infrastruktur air sudah selesai, sehingga luas tanam di Aceh pada MT 2017/2018 dipastikan akan meningkat.

Di akhir penutupan dalam acara tersebut, beliau mengharapkan melalui pertemuan ini dapat dihasilkan rumusan yang strategis dan operasional dalam upaya pencapaian swasembada pangan berkelanjutan di Aceh, khususnya tahun 2017/2018 kemudian dapat saling berinteraksi, bertukar pandangan keilmuan, dan pengalaman lapangan, sehingga pertemuan ini benar-benar dapat menghasilkan keluaran yang optimal.




Berita Lainnya