Presiden Jokowi Mengajak Bersama-sama Sembuhkan Citarum


Bandung, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kamis, 22 Februari 2018. Sungai Citarum merupakan sumber penghidupan bagi 28 juta penduduk baik yang ada di Jawa Barat maupun yang ada di DKI Jakarta. Dan 80 persen air minum penduduk Jakarta itu bersumber dari Sungai Citarum. Di samping itu juga 420.000 hektare lahan pertanian airnya bersumber dari Sungai Citarum. 

Sungai yang sepanjang 269 kilometer dan mengalir di 12 wilayah administrasi kabupaten/kota itu, telah menjadi sumber 3 (tiga) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), yakni Saguling, Cirata, dan Jatiluhur yang dibangun di aliran sungai ini. Ketiganya mampu menghasilkan 1.400 megawatt pasokan listrik.

Namun kondisi Citarum saat ini sakit, akibat sampah dan limbah. 90% industri bahkan tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Akibatnya, 340.000 ton limbah cair mengalir di Sungai Citarum setiap harinya. Disamping itu tercatat, 15 juta jiwa hidup di bantaran sungai ini. Dimana tiap harinya 35,5 ton tinja manusia dibuang langsung ke sungai. Belum lagi volume sampah rumah tangga yang terus bertambah membebani sungai Citarum, serta masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke aliran sungai ini.

Mengingat urgensi dan guna memulihkan kondisi Citarum tersebut, Presiden RI Jokowi mencanangkan Restorasi Ekosistem DAS Citarum di Hulu Citarum, Situ Cisanti, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Kamis (22/2/2018). Sebelum prosesi pencanangan Presiden menunjukkan aksi nyata dengan menanam 1.000 pohon bersama masyarakat dan melepasliarkan sepasang Elang Jawa, sebagai simbol satwa dirgantara nasional.

Dalam acara yang dikemas dalam bentuk dialog santai di alam terbuka dengan masyarakat, komunitas, lembaga swadaya masyarakat serta berbagai elemen instansi Pemerintah, Jokowi menekankan penanganannya mulai dari hulu, tengah, sampai hilir. Pola penanganan ini akan dipakai untuk contoh bagi DAS-DAS yang lain, yang menyangkut hajat hidup masyarakat banyak. 

Jokowi mengatakan kegiatan rehabilitasi Citarum sudah dimulai sejak 1 Februari 2018 dan diharapkan akan selesai dalam 7 tahun. “Bukan hanya di hulu yang dibenahi tapi juga di tengah dan hilir. Semua akan dikerjakan secara terintegrasi dari pemerintah pusat, provinsi, daerah, Pangdam dan Kapolda mengerjakan secara gotong royong penanganan Citarum ini”, ucap Jokowi.

Kedatangan Presiden Jokowi beserta jajaran ke hulu sungai Citarum hari ini menunjukkan komitmen dan kesungguhan pemerintah dalam penanganan Sungai Citarum secara terintegrasi melibatkan seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, kepolisian, TNI, masyarakat, hingga ormas.




Berita Lainnya