Mentan : Pemuda Dimana Saja Harus Produktif


Jakarta (28/3/2018) – “Pemuda adalah harapan bangsa, apalagi pemuda tani. Negara ini bisa bangkit, bisa jaya, karena pemuda bahkan negara merdeka juga tidak lain karena pemuda berkontribusi”. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya sebelum membuka Rakornas Pemuda Tani HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia). Pemuda Tani HKTI merupakan organisasi sayap yang dibentuk di bawah naungan HKTI. Banyak harapan yang disematkan dari organisasi.

 

 “Untuk memberikan wadah generasi muda agar lebih cinta kepada petani dan pertanian, mengajak generasi muda di seluruh tanah air untuk menjadi solusi memperjuangkan petani, agar petani Indonesia semakin kaya dan makmur”. Setidaknya maksud dan tujuan inilah yang melatarbelakangi terbentuknya Pemuda Tani HKTI yang disampaikan Ketua Umum Pemuda Tani HKTI Rina Saadah. “Melalui rakornas ini diharapkan Pemuda Tani mampu menghasilkan berbagai produk kerja, ide-ide segar, untuk menjadikan pemuda tani HKTI sebagai salah satu organisasi yang dapat memberikan solusi”, sambung Rina.

 

Menteri Amran sangat antusias atas terbentuknya organisasi-organisasi pemuda yang mampu menggerakkan pemuda untuk terjun di dunia pertanian. Regenerasi sumber daya manusia pertanian harus terus berjalan secara berkesinambungan. Amran sempat menyoroti fenomena para pemuda yang lebih memilih bekerja di luar bidang pertanian. Sumber utama yang mendasari ternayata keberpihakan harga jual komoditas pertanian yang kurang menguntungkan bagi petani. “Ternyata masalahnya sederhana. Khusus sektor pangan, kalau petani merugi, pasti anaknya berjanji dan bersumpah tidak akan menjadi petani. Jadi kata kuncinya beri ruang ekonomi bagi kesejahteraan petani-petani Indonesia, kalau mereka untung, generasi muda pasti kembali bertani”, terang Amran di depan para peserta Rakornas.

 

Amran melanjutkan bagaimana komoditas pertanian mempu memberikan keuntungan yang menjanjikan. Terlihat dari 10 orang terkaya di Indonesia, delapan diantaranya bergerak di sektor pertanian. Bagaimana industri dari sektor pertanian mampu memberikan sumbangsih terhadap perekonomian nasional.

 

Amran juga sempat berdiskusi langsung dengan para pemuda yang menjadi peserta rakornas tersebut. Amran berpesan kepada para pemuda untuk giat bekerja, jujur, dan jangan lupa berdoa. Menurutnya, hal inilah yang mampu menyumbangkan kinerja positif dan diri orang yang sukses. Pemuda-pemuda Indonesia ternyata juga tidak kalah saing dengan negara lain. Buktinya, pemuda Indonesia mampu membuat alat mesin pertanian yang sejak era Jokowi – JK bantuan meningkat hingga 2000 persen, dan itu semua karya anak bangsa.

 

Dalam kesempatan tersebut, Amran juga memberikan bantuan berupa 10.000 benih jagung gratis. “Aku berikan bantuan 10.000 (benih jagung), tapi kalua gagal, tahun depan inilah bantuan terakhir dari kementerian’’, ujar Amran dengan tegas.

 

Pemuda Tani HKTI sendiri dibentuk pada Agustus 2017. Dalam rakornas pertama ini, Pemuda Tani HKTI mengangkat tema “Dari Pemuda Untuk Pertanian Indonesia”. Optimisme generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian terus digalakkan. Terlihat dari gerakan pemuda tani yang telah mampu menggerakkan ratusan ribu pemuda untuk terjun ke pertanian. “Alhamdulillah, hari ini sudah 300.000 pemuda tani turun ke lapangan, mereka sudah menikmati hasil, kami ingin juga pemuda tani HKTI ikut bersama-sama kita”, tutup Amran.




Berita Lainnya