Panen Perdana Upsus Jagung di NTT, Wujudkan Mimpi Ekspor Jagung dari Nusa Cendana


Timor Timur Selatan (11/04) - Masyarakat Tani di Kabupaten Timor Tengah Selatan melakukan panen jagung di hamparan seluas 50 hektar dengan produktivitas 5,1 ton/ha.

Hadir pada acara panen tersebut, Ani Andayani, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Infrastruktur mewakili Menteri Pertanian. Selain panen, diberikan pula Kartu Tani melalui Bank BNI, sebanyak 546 Kartu Tani dan juga bantuan satu unit traktor roda 4 pada Kelompok Tani. 

Ani menyampaikan, “pemerintah tidak mungkin memberikan bantuan untuk setiap rumah tangga petani, adanya keterbatasan anggaran dan banyaknya jumlah petani di seluruh Indonesia, maka pilihan kita memberikan bantuan dalam bentuk kelompok," tegas kata Ani yang juga merupakan penanggungjawab Upsus PaJaLe (Padi, Jagung dan Kedelai) Provinsi Nusa Tenggara Timur.

“Kami yakin bila kelompok ini membentuk "brigade" alat mesin pertanian yang di koordinir Pemda dan Babinsa pasti efektif. Semua petani dalam kelompok dapat memanfaatkan alat mesin dengan efisien,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan agar masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat memanfaatkan semua bantuan pemerintah untuk peningkatan kesejahteraan keluarga petani.

Paulus Mella, Bupati Timor Tengah Selatan ikut menyampaikan bahwa sebelum adanya Program Upsus PaJaLe para pemuda dari Desa Abi dan Kab.Timor Tengah Selatan umumnya pergi eksodus untuk menjadi tenaga kerja, baik disekitar NTT maupun keluar provinsi bahkan banyak yang menjadi TKI di luar negeri. Hal tersebut dikarenakan beratnya kondisi di lahan yang ada. Membutuhkan energi yang luar biasa untuk mengolahnya bila tidak menggunakan teknologi. 

“Kami sangat  bersyukur dengan Program Upsus PaJaLe yang membawa harapan baru untuk sektor pertanian, bahkan saat ini generasi muda disini sudah tidak mau pergi keluar daerah, usaha tani menjadi menarik” ujarnya. “Mimpi kami, masyarakat dapat segera merealisasikan cita-cita untuk mengekspor jagung ke Timor Leste, karena selama ini, produk hortikultura sudah ekspor hanya tidak tercatat,” ujarnya.




Berita Lainnya