Teknologi Efisien Air Untuk Mendukung Off Season Mangga


 Mangga merupakan tanaman buah penyumbang terbesar ketiga terhadap produksi buah nasional setelah pisang dan jeruk. Produksi mangga sebesar 1.627.997 ton atau sekitar pada periode tahun 2003 s.d 2005. Indonesia menduduki urutan kelima negara penghasil mangga terbesar di dunia, namun tidak termasuk sepuluh besar negara pengekspor mangga dunia.

 
Musim panen raya mangga umumnya terjadi pada bulan sekitar November s.d Desember, dimana pada saat musim raya harga buah menjadi jatuh. Oleh karena itu upaya untuk memperpanjang musim panen agar tidak menumpuk di satu waktu terus dilakukan. Teknologi off season sudah tersedia yaitu dengan penggunaan paklobutrazol yaitu senyawa kimia bila diberikan ke suatu tanaman akan memberikan efek penghambat pertumbuhan tunas. Namun demikian teknologi ini harus didukung dengan manajemen pengairan dan pemupukan yang baik serta pengendalian OPT untuk mendukung keberhasilannya
 
Ketersediaan air harus diperhatikan, karena air menjadi faktor utama pembatas produksi. Meskipun nutrisi yang diberikan cukup, namun tanpa ketersediaan air nutrisi tersebut tidak dapat tersedia bagi tanaman. Ketersediaan air di wilayah kering sangat terbatas, untuk itu perlu diupayakan pemanfaatan air secara efisien.
 
Saat ini telah berkembang teknologi yang memungkinkan penghematan input pupuk, air dan pestisida untuk pertanian. NanoClay, biochar dan kompos batang pisang merupakan beberapa produk higroskopis yang dapat berfungsi menyerap dan melepaskan serta menyimpan air dan nutrisi tanaman dalam jumlah besar. Tujuannya adalah untuk mendapatkan teknologi produksi mangga yang efisien air yang mendukung off season mangga.
 
Nanoclay digunakan untuk meningkatkan produksi, dengan penggunaan air 1/3 dari kebutuhan normal air irigasi. Biochar dapat digunakan untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan tambatan unsur hara esensial yang dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman.
 
Kompos Batang pisang digunakan sebagai kompos untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Dengan dosis 60 kg/tanaman berpengaruh terhadap efisiensi penggunaan air pada tanaman mangga di lapangan sebesar 33% yaitu 1600 liter/tanaman) dibandingkan dengan kontrol yaitu 2400 liter/tanaman dan peningkatan produksi sebesar 45-50%. 



Berita Lainnya