Bulog Siap Serap Potensi Produksi 1,4 juta Ton Setara Beras Petani Indonesia di Awal 2019


Perum Bulog menyatakan siap menyerap beras hasil produksi petani periode Januari - Maret 2019. Hal ini disampaikan Direktur Pengadaan Perum Bulog, Bachtiar, saat menghadiri Rapat Koordinasi Serap Gabah/ Beras Petani (Sergap) di Jakarta Senin (14/11) kemarin.

"Kami siap mengerahkan seluruh jajaran Bulog untuk memaksimalkan serapan beras. Hari Sabtu – Minggu gudang akan tetap buka, dan kami akan turun ke lapangan untuk jemput bola," ujar Bachtiar

Penegasan ini menanggapi keterangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam Rakor Sergap. Bahwa terdapat potensi 1,4 juta ton setara beras produksi petani untuk diserap pada Januari - Maret 2019.

"Jika kita bisa serap 10% dari total produksi gabah bulan Januari – Maret 2019, target Sergap BULOG 2019 sebesar 1,5 juta ton setara beras dapat dicapai dengan mudah. Saya minta seluruh jajaran Tim Sergap agar turun ke lapangan guna menyerap hasil panen petani," tegas Amran.

Sementara itu Aster KASAD TNI-AD Mayjend TNI Supartodi dalam kesempatan yang sama memerintahkan pengawalan Sergap bersama Bulog dan Dinas Urusan Pangan dan Pertanian, sehingga target tahun 2019 dapat dicapai dengan baik.

"Saya minta para Danrem dan Dandim agar melakukan upaya-upaya yang perlu dilakukan, sehingga target Sergap di wilayahnya dapat dicapai dengan cepat dan optimal," ujar Supartodi.

Produksi Padi dan Jagung Meningkat dengan Perluasan Areal Tanam

Secara terpisah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Sumarjo Gatot Irianto, mengatakan secara nasional peningkatan produksi Padi, Jagung dan Kedelai yang dicanangkan pemerintah termasuk berhasil.

"Secara nasional selama setahun di 2018 bisa disimpulkan bahwa surplus padi dan jagung sudah bisa kita capai," katanya.

Keberhasilan itu, kata Gatot adalah hasil dari pelaksanaan Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedelai (Upsus PJK) sejak tahun 2015. Upsus PJK mampu meningkatkan luas tanam padi secara tajam sebesar 2 juta hektare.

"Dengan perbaikan prasarana dan sarana, penanganan pasca panen dan pengamanan produksi, produksi 2019 diproyeksikan akan meningkat lebih tinggi lagi di banding 2018," katanya.




Berita Lainnya