Pengelolaan Sumberdaya Air Kunci Kedaulatan Pangan


Bogor - Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (PERHIMPI) menutup kongres ke-8 dan simposium ke-9 di IPB Internasional Convention Center, Jalan Raya Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat.

 
Rangkaian acara yang digelar sejak dua hari lalu ini menetapkan Dr. Fadjry Djufry yang juga Kepala Badan Litbang Pertanian, Kementan, sebagai ketua baru periode 2019-2024 untuk menggantikan Dr. Kasdi Subagyono.
 
"Ke depan, gerakan kita adalah menghemat air, termasuk melakukan upaya panen hujan agar tidak jatuh ke laut, Seperti arahan Bapak Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Yang jelas, kita punya visi yang sama dengan pemerintah untuk membangun pertanian menjadi lebih baik," ujar Fadjry, Kamis (3/10).
 
Menurut Fadjry, ke depan Perhimpi juga akan melibatkan pemerintah daerah dalam mengelola embung yang sudah dibangun pemerintah pusat. Kemudian melibatkan para petani dalam memantau situasi perairan di lapangan.
 
"Petani itu adalah cermin bagaimana kita menangani perubahan iklim global dan perubahan iklim lokal. Bersama mereka (Pemda dan petani), kita bisa menyesuaikan kondisi perubahan yang terjadi," katanya.
 
Fadjry mengatakan, Perhimpi juga akan melibatkan para ahlinya dalam mendukung dan mensukseskan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) yang diluncurkan Kementerian Pertanian (Kementan).
 
"Banyak sekali yang akan kita kerjakan ke depan. Semua demi pertanian kita maju dan lebih baik. Kita sama-sama tau bahwa dampak perubahan iklim itu bisa berdampak langsung pada inflasi dan sebagainya. Makanya kita harus siap dan sigap," katanya.
 
Dewan Pelindung Perhimpi, yang juga Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya kerja nyata jajaran pengurus baru Perhimpi dalam mendorong produksi pertanian.
 
"Perhimpi sangat penting jika ilmu dan keahliaan para pakarnya dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa dan negara. Coba fokus pada persoalan air supaya tidak terbuang percuma ke laut. Tapi manfaatkan air supaya menjadi karbohidrat," katanya.
 
Amran mengatakan, kehadiran Perhimpi harus mampu menopang dan menguatkan ekonomi nasional dengan program kerja nyata seperti penelitian cuaca dan pengelolaan manajemen air.
 
"Kalau Perhimpi mampu bekerja dengan baik nilai ekonomi kita pasti meningkat. Asal jangan seminar saja. Tapi kerja nyata. Tapi saya yakin, Perhimpi sudah berkontribusi besar pada sektor pertanian Indonesia," tukasnya.



Berita Lainnya