Mentan Syahrul Ajak Pegawainya Terapkan Budaya Antikorupsi


 Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh pegawainya untuk membiasakan diri menerapkan budaya antikorupsi mulai dari diri sendiri, keluarga, teman sampai masyarakat secara luas. Menurutnya, tindak korupsi merupakan salah satu bentuk kejahatan kemanusiaan dan destruktif pada setiap tatanan kehidupan. Bukan hanya menghancurkan pribadi, keluarga, bahkan merusak tatanan berbangsa dan bernegara.

 

"Bertepatan dengan Hari Anti Korupsi Sedunia ini saya mengingatkan kepada seluruh pegawai di lingkungan Kementan agar  menjaga semua program kegiatan dan layanan pertanian, sejak dari perencanaan, pelaksanaan hingga pemanfaatannya, laksanakan secara baik," ujar Mentan saat memperingatakan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) tahun 2020 di Kantor Pusat Kementan, Jumat, 18 Desember 2020.

 

Mentan menyampaikan, tekad memerangi korupsi tidaklah mudah dan tidak dapat dilakukan secara sepihak. Karena itu, diperlukan dukungan dari KPK, Kejaksaan, dan seluruh jajaran pengawas pemerintah yang saling bersinergi dalam membangun budaya antikorupsi, guna mewujudkan Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern untuk kesejahteraan rakyat.

 

"Sesuai arahan Presiden bahwa dalam penyelenggaraan negara harus mengedepankan peningkatan akuntabilitas, penyederhanaan layanan perijinan, reformasi struktural, serta mewujudkan Good Governance dan Clean Government," katanya.

 

Apalagi, kata Mentan, ditengah perjuangan menghadapi pandemi, sektor pertanian merupakan sektor utama yang berkontribusi pada perbaikan ekonomi nasional.

 

Sebagai informasi, berbagai apresiasi dan penghargaan diraih Kementan atas kinerjanya dalam satu tahun terakhir. Namun begitu, Mentan meminta, ke depan jajarannya tidak jumawa dan terlena karena tantangan yang dihadapi mungkin saja jauh lebih berat.

 

"Saya selalu mengatakan bahwa keringat tidak pernah mengingkari hasil. Artinya prestasi tersebut tentunya berkat kerja keras kita semua yang tanpa mengenal lelah dan tidak mengenal hari libur sabtu dan minggu untuk terus mengabdi kepada rakyat," katanya.

 

Pelaksana harian Inspektur Jenderal Kementan, Bambang mengungkapkan bahwa peringatakan Harkodia adalah peringatan penting untuk meningkatkan komitmen, kesadaran dan kepedulian dalam membudayakan perilaku antikorupsi sehingga pelaksanaan program pertanian terselenggara dengan bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

 

"Penyelenggaraan peringatan Hakordia Tahun 2020 ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Pimpinan KPK Nomor 30 Tahun 2020 tentang himbauan penyelenggaraan Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia serta sebagai wujud komitmen Kementerian Pertanian terhadap upaya pencegahan korupsi," tutupnya.




Berita Lainnya