SYL, Tokoh Indonesia Timur, Pencatat Sejarah Bagi Indonesia


Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sosok tokoh dari Indonesia Timur. Sejarah Indonesia mencatat betapa dirinya telah mengabdikan 30 tahun lebih  sebagai kepala daerah dan pemimpin yang memperjuangkan pertanian. Menteri SYL yang dikenal dekat dengan masyarakat Indonesia timur, khususnya di Sulawesi Selatan ini sering mengenang masa kepemimpinannya.


“Tidak banyak orang yang tahu Saya peraih bintang mahaputra bidang pertanian semasa jadi gubernur Sulsel. Saat itu kami mampu menaikkan produksi beras diatas 5 persen dan membantu daerah lain saat masa defisit,” papar Syahrul.

Sejarah mencatat Sulsel berkontribusi besar bagi ketersedian beras nasional. Bahkan mampu mengirimkan ke DKI Jakarta saat gubernurnya dijabat Jokowi.

“Bagi Saya demi negeri kita harus berbuat extra ordinary. Jangan biasa-biasa saja. Potensi kita besar loh. Alam kita kaya dan pasti mampu mandiri dan berdaulat pangan,” tegasnya.

Sebagai putra daerah yang dibesarkan dari bawah, SYL telah menorehkan banyak prestasi, terlebih saat menjadi Gubernur dan Menteri Pertanian.

Ketahanan pangan dan pendapatan per kapita masyarakat Sulsel meningkat pesat hingga Rp. 48,2 juta saat dirinya menjabat. Pun juga program pembangunan segi infrastruktur, pertanian, pendidikan, kesehatan, dan segmen lainnya, seperti pembangunan bendungan hingga menggagas kereta api sulawesi.

Ekonomi Sulsel mampu tumbuh diatas pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2018, dengan angka 7,7 persen dbandingkan nasional yang hanya 5,7 persen.

Menjadi Menteri Pertanian, putra Bugis Makassar ini makin berkilap. Dirinya menorehkan prestasi penghargaan swasembada beras dan ketahanan pangan dari IRRI, serta pengakuan badan pangan  dunia FAO atas kemampuan Indonesia mencukupi beras nasional.

“Pekerjaan ini tidak mudah, tapi kerja bersama dan komitmen kita dalam bekerja pasti akan membuahkan hasil terbaik. Kerja keras tidak membohongi hasil,” demikian kalimat yang sering SYL ucapkan.

Pada suatu kesempatan SYL menuturkan komoditas beras lah yang mengantarkan dirinya meraih prestasi dan pengakuan nasional maupun internasional. Kecintaan nya pada rakyat kecil dan petani menjadi modalnya terus bekerja dan mengabdikan diri bagi negara.

“Saya tidak mengejar popularitas dan prestasi, namun kesungguhan kita bekerjalah yang membawa segalanya bagi Saya saat ini,” tutupnya.



Berita Lainnya