Kementan Terus Berupaya Tingkatkan Kualitas Kebun Pemeriksaan Substantif PVT


Bogor – Peningkatan kualitas pengelolaan perlindungan varietas tanaman dilakukan  salah satunya melalui pengukuran lahan dan pemeriksaan kesuburan tanah. “Hal ini menjadi salah satu upaya peningkatan kualitas kebun pemeriksaan substantif PVT yang menjadi salah unsur penting dalam penyelenggaraan pelayanan PVT”, urai Kepala Pusat PVTPP, Leli Nuryati, saat membuka kegiatan pengukuran lahan dan pemeriksaan kesuburan tanah (11/07).

Dalam menyelenggarakan layanan perlindungan varietas tanaman, Pusat PVTPP terus memperbaiki dan melengkapi kebun pemeriksaan substantif yang berada di tiga lokasi: Manoko, Mojosari, dan Muara. Pengukuran lahan dilakukan dengan dua metode, yaitu pengukuran manual dengan menggunakan meteran tanah dan dengan bantuan alat GPS ukur tanah. Pengukuran lahan dilakukan di setiap petak blok O, lahan pengujian di petak Persil 2, dan lahan kawat di petak Persil 3.

Pemeriksaan kesuburan tanah dilakukan melalui uji dan analisis kesuburan tanah. “Mengetahui kesehatan tanah sangat penting agar diketahui sifat tanah sehingga dapat meningkatkan nilai produktivitasnya,” tegas narasumber Dr. Yiyi Sulaeman dari BRIN. Sampel tanah yang diambil dari setiap petak dianalisis kadar haranya dengan menggunakan alat Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK) untuk tanah tegalan (upland soil) dan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) untuk tanah sawah (paddy soil).

Para peserta berhasil menganalisis 40 sampel dari setiap petak yang diambil dengan pola diagonal di areal lahan. Uji kadar P (fosfor), K (Kalium), C-Organik, kadar PH dan kebutuhan kapur dilakukan dengan menggunakan PUTK untuk sampel kategori lahan kering dan PUTS untuk sampel kategori lahan basah. Kedua perangkat tersebut cukup sering digunakan di lapangan untuk mengukur uji kesuburan tanah karena dinilai cepat, mudah digunakan dan cukup akurat.

Data yang telah didapatkan selanjutnya akan diolah dengan menggunakan aplikasi pemetaan dan data spasial yang dikenal dengan nama Aplikasi Quantum Geographic Information System (QGIS). Dari hasil kegiatan ini diharapkan dapat dibuat pemetaan secara menyeluruh, tidak hanya untuk melihat tata letak namun juga untuk mengetahui lahan yang tepat untuk ditanami jenis tanaman tertentu.




Berita Lainnya