Petani Mulia Pro Pangan Dunia


Makassar - Untuk yang kesekian kalinya kembali Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian menyelenggarakan kegiatan akbar "Pembinaan Tekad Antikorupsi Melalui Protani untuk Mewujudkan Program Swasembada Pangan Berkelanjutan dan Layanan Pertanian Yang Bersih dan Bebas dari Pungli Tahun 2017" di Grand Clarion Hotel Makassar (1/8).
Pembinaan Protani ini lebih diarahkan untuk mereproduksi Tunas Integritas untuk Stop Pungli pada Program dan Pelayanan Pertanian (Protani).
Kegiatan ini dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur Sulawesi Selatan,  Kepala Dinas Propinsi, Kabupaten/Kota, Babinsa, Penyedia Barang/Jasa Bidang Pertanian dan UPT lingkup Kementerian Pertanian.

Saat pembukaan Abdul Haris yang mewakili Gubernur Propinsi Sulawesi Selatan menyampaikan bahwa Propinsi Sulawesi Selatan mendukung program Kementerian Pertanian dalam keberlanjutan ketahanan pangan dengan mengalokasikan sejumlah dana APBD, dan juga mampu mengekspor beras ke berbagai propinsi di Indonesia. Dijelaskan juga bahwa pemerintah yang bersih (Good Goverment) adalah dambaan masyarakat yang mampu memberikan kesejahteraan melalui pelayanan yang berkualitas.

Dalam kesempatan yang sama selanjutnya Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Justan Riduan Siahaan menyampaikan bahwa  Kementerian Pertanian mempunyai modalitas untuk menatap optimisme ke depan untuk berkinerja lebih baik dalam mewujudkan program pangan berkelanjutan menuju "Lumbung Pangan Dunia 2045".

Justan Riduan Siahaan menyadari bahwa dalam meningkatkan capaian kinerja program dan pelayanan pertanian masih banyak permasalahan yang menjadi pekerjaan rumah dan harus diselesaikan Kementerian Pertanian ke depan. Sejalan hal tersebut maka kegiatan ini lebih diarahkan kepada Satker Propinsi dan Kabupaten/Kota yang membidangi pertanian, KTNA/Gapoktan, Babinsa, Penyedia Barang/Jasa Bidang Pertanian dan UPT di lingkup Kementerian Pertanian untuk bersama-sama mewujudkan program pangan berkelanjutan.

Inspektorat Jenderal dituntut mampu memberikan keyakinan yang memadai bahwa pelaksanaan program pangan berkelanjutan dan pelayanan pertanian dilaksanakan sesuai prinsip-prinsip efektif, efisien, transparan, terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel. 
Untuk itu Inspektorat Jenderal akan meningkatkan efektifitas pengawasan dengan melibatkan langsung partisipasi/client/petani dalam mengawasi pelaksanaan program dan layanan pertanian agar dapat dinikmati secara nyata oleh masyarakat (petani).

Melalui pembinaan Protani diharapkan dapat memberikan pemahaman akan arah dan kebijakan serta layanan pertanian ke depan sehingga tercipta pemahaman yang sama, harmonisasi dan sinegritas dari pusat sampai daerah melalui aksi-aksi nyata yang pada akhirnya dapat mewujudkan Visium Kementerian Pertanian Tahun 2045 yaitu "Indonesia Menjadi Lumbung Pangan Dunia".
Justan Riduan Siahaan juga mengajak seluruh peserta yang hadir dalam melaksanakan tugas dan fungsi dilandasi niat dan membudayakan Totalitas 5B : Beribadah, Bekerja, Belajar, Berkarya, dan Berbagi.




Berita Lainnya