Mentan : Jangan Biarkan Impor Bibit dan Benih Masuk Indonesia


Jakarta – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa tulang punggung sektor pertanian adalah di perbenihan dan perbibitan. Untuk itu Mentan mengajak seluruh anak bangsa untuk ikut dalam mengembangkan benih dan bibit di Indonesia. “Kita harus memiliki komitmen yang kuat terhadap benih dan bibit, jangan biarkan Import Bibit dan Benih Masuk ke Indonesia, “ tegas Amran pada acara Pengukuhan Dewan Pengurus Pusat Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI), di Auditorium Kementan, Jakarta (21/8).

Saat ini pengembangan benih dan bibit menjadi perhatian khusus bagi pemerintah untuk mencapai swasembada pangan yang telah ditargetkan oleh Kementerian Pertanian. Dengan adanya benih unggul maka produktivitas akan meningkat 2 kali lipat. Sebelumnya kebijakan dan regulasi menghambat pengembangan bibit dan benih karena sistem yang digunakan melalui tender. Oleh karena itu dalam kesempatan tersebut Amran menegaskan bahwa sistem tersebut harus segera dirubah menjadi penunjukan langsung (PL). “Sistem ini harus segera di bongkar dan jangan dipersulit, karena bibit dan benih tidak bisa menunggu proses saat tender berlangsung”, jelas Amran

Anggaran sebesar 5.5 triliun telah disiapkan tahun depan untuk pengembangan bibit dan benih untuk Pangan, Hortikultura serta Perkebunan. Untuk itu Mentan mengajak MPPI bersinergi dengan Kementan dalam mengawal pengembangan benih dan bibit khususnya dalam mengembalikan kejayaan Indonesia khususnya kejayaan rempah-rempah yang dulu pernah dialami oleh Indonesia.


Mentan juga menyampaikan keberhasilan dari perwujudan dan penerapan benih unggul yang telah dikembangkan di Indonesia, saat ini sudah masuk tahun ke dua Indonesia tidak lagi impor beras, bawang jagung. Bahkan baru -baru ini Mentan melakukan ekspor bawang merah sebesar 5.600 ton ke Thailand. “Kita harus memiliki komitmen yang kuat terhadap benih dan bibit, dulu kita impor bawang merah dari Thailand tapi sekarang kita ekspor beras ke sana,” jelas Amran 

Kedepan Mentan mengungkapkan keinginanya untuk mendorong potensi pangan Indonesia di luar Pajale (Padi Jagung Kedelai) yaitu rempah-rempah. Benih dan Bibit unggul akan didistribusikan ke berbagai daerah sesuai dengan keunggulan komparatif setiap daerah. “Kita akan dorong kembali rempah-rempah menjadi produk unggulan dan pemain utama di dunia,” ucap Amran.


Dalam kesempatan tersebut Herman Khaeron selaku Ketua Umum MPPI periode 2017-2022 mengungkapkan niat yang kuat dari MPPI untuk turut serta memberikan kontribusi yang besar dan positif terhadap capaian Kementan menuju swasembada pangan dan lumbung pangan dunia. Melalui spirit yang baru, MPPI akan bersinergi dengan Kementan, Kemendag, KKP, Kemendes PDTT dan Kemen LHK untuk menghasilkan benih yang unggul dan bersertifikat. “Mentan sudah bekerja dengan sangat keras dan baik, dengan capaian yang sangat optimal, untuk itu kita harus bersatu dan bersinegri untuk mecapai tujuan mulia tersebut, “ jelas Herman 


Disela-sela acara pengukuhan DPP MPPI Mentan juga meluncurkan varietas padi baru bernama Green Super Rice (GSR) dengan kelebihan pada daya hasil yang lebih tinggi, ramah lingkungan tahan terhadap hama wereng dan kekeringan. Dua varietas GSR yang di lepas adalah Inpari 42 dan 43 dengan produktivitas 10 juta ton/hektar. “ Saat ini yang terpenting adalah varietas yang tahan terhadap hama wereng, karena saat ini sedang ada hama wereng, tapi hal tersebut dapat kita atasi dengan baik, “ jelas Mentan.




Berita Lainnya