Penerapan Teknologi Jarwo Super Dapat Menghantarkan Indonesia Lumbung Psngab Dunia 2045


Jakarta (6/11) - Kementerian Pertanian mengajak petani menggunakan berbagai teknologi untuk pertanaman padi, salah satunya dengan teknologi jarwo super.
Hasil ini jauh lebih baik diperkirakan produktivitas rata-rata dengan metode jarwo super ini bisa menghasilkan 9-10 ton per hektar jika dibanding dengan metode jarwo biasa yang produktivitas rata-ratanya sekitar 6 ton per hektar.

Ada 5 (lima) hal yang harus diterapkan oleh petani atau kelompok tani dalam menggunakan sistem jarwo super ini, agar menghasilkan produksi padi tinggi, yaitu :

1. Penggunaan benih unggul.
Benih yang digunakan untuk sistem jarwo super harus benih unggul yang telah di uji coba.

2. Penerapan biodekomposer.
Sebelum tanah diolah terlebih dahulu diberikan biodekomposer untuk mempercepat proses pengomposan jerami dari sekitar dua bulan menjadi hanya 1-2 minggu.

3. Penggunaan pupuk hayati.
Untuk membantu meningkatkan kesuburan tanah.

4. Pengendalian hama dan penyakit tanaman terpadu.
Menggunakan pestisida alami, aman bagi hewan dan manusia, dan juga menggunakan pestisida sintetis secara berimbang, agar mikroba atau serangga yang berguna bagi padi tidak ikut mati terbasmi.

5. Mekanisasi pertanian.
Dengan menggunakan mesin-mesin pertanian seperti combine harvester, dapat menekan bulir padi yang hilang pada proses pemanenan. Sehingga lebih efisien dan produktivitas pun meningkat.

Dalam gambar, tampak pertanaman padi yang menggunakan sistem teknologi jarwo super, saat ini umur tanaman 86 hari menggunakan varietas Inpari 30, padi tersebut mempunyai jumlah anakan produktif 60 - 70 anakan, diperkirakan 20 November 2017 nanti Keltan Mukti Sari 5 Kec. Bale endah Kab. Bandung, salah satu Keltan yang melaksanakan program Jarwo Super di provinsi Jawa Barat akan panen, dan melihat kondisi pertanaman yg cukup bagus perkiraan produksi akan mencapai 9 ton/ ha.

Jarwo Super, sistem teknologi yang akan membuat pundi-pundi hasil panen petani bertambah, dan stock lumbung pangan nasional tercapai.




Berita Lainnya