Inpari 43 Agritan GSR Ramaikan Panen Padi di Bali


Bali - (15/1) Kementerian Pertanian Tahun 2017, telah melepas Varietas Unggul Baru temuan Badan Litbang Pertanian, Inpari 43 Agritan Green Super Rice  (GSR).

Sejak diluncurkannya Provinsi Bali menjadi salah satu lokasi pengembangannya. Segera setelah diluncurkan BPTP Balitbangtan Bali mulai bergerak memperkenalkannya kepada petani. Alhasil, banyak petani yang tertarik untuk mengembangkannya.

Terpantau tahun 2017 sudah berkembang di empat kabupaten yaitu, Kabupaten Badung, Gianyar, Karangasem dan Jembrana. 

Kepala BPTP Balitbangtan Bali, I Made Rai Yasa mengatakan sebagai varietas yang  baru di kenal petani, Inpari 43 Agritan GSR, akan ikut meramaikan panen raya padi di Bali nantinya. "Saat ini sudah ada petani yang mulai panen inpari 43", ujarnya menambahkan.

Petugas pendamping Upsus BPTP Balitbangtan Bali juga melaporkan panen padi hari ini 15 Januari 2018 di Subak Tibubeleng, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana-Bali. Varietas yang dipanen adalah Inpari 43 Agritan GSR,  Dari potensi panen seluas 150 hektar hari ini dipanen  seluas 2 hektar.

Diketahui produktibitas padi yang diperoleh sebesar 8.5 ton/ha, Gabah Kering Panen (GKP). Panen dilakukan petani dengan kelompok panen (Sekehe Manyi), didampingi LO BPTP Balitbangtan Bali. Dilaporkan juga petani setempat memperoleh  harga jual gabah sebesar Rp. 5.100 per kilogramnya. 

Gusti Sutarpa petani Subak Tibubeleng mengaku suka menanam Inpari 43 Agritan GSR, karena umurnya genjah, produktivitasnya tinggi, dan tahan hama penyakit. Disampaikan juga bahwa "Padi ini tidak di  sukai burung, sehingga mereka   tidak repot mengusir burung" jelasnya. 

Menurut Gusti Sutarpa mereka memperoleh benih dari hasil penangkaran benih kegiatan Kedaulatan Desa Mandiri Benih BPTP Balitbangtan Bali yg berlokasi di Subak Jagaraga, Desa Penyaringan, Tahun  2017 pada Musim Tanam 1 ( MT 1).




Berita Lainnya