Panen Raya Tiba, Harga Jatuh 600


Bojonegoro (22/1) - Kabupaten Bojonegoro kini memasuki panen raya padi.  Hal ini ditandai dengan panen 359 hektar dari  hamparan 1.783 hektar yang siap panen  di hamparan Kanor – Baureno. 

Petani merangkap Ketua LPPD Desa Gedongarum Kecamatan Kanor, Bambang Pujianto mengatakan ini sudah selesai dipanen 511 hektar dan sekarang akan memanen 1.272 hektar.

Lebih lanjut Bambang mengatakan bahwa padi ini varietas ciherang, impari, situ bagendit dan denok hasilnya 10 - 12 ton gabah kering panen perhektar. "Kami tanam sebagian 3 kali setahun dan minimal 2 kali setahun tergantung irigasi", ujarnya.

 "Harga gabah seminggu lalu masih bagus 5800 perkg kini sudah turun 600 menjadi 5200" keluhnya.

Bambang Pujianto mengatakan "harga gabah kering panen cenderung menurun di lokasi panen raya ini pak. Pengalaman tahun lalu malah harga gabah jatuh berkisar Rp 3000 perkg tergantung kualitasnya"

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari mengatakan panen padi se Bojonegoro bulan Desember yang lalu seluas 4.973 hektar setara beras 17.484 ton. Pada januari panen seluas 8.227 hektar setara beras 28.924 ton gabah, Februari panen 35.779 hektar setara beras 125.789 ton dan nanti, Maret panen 25.694 hektar setara beras 90.333 ton. "Sekarang ini Bojonegoro sudah masuk panen raya pak. Hasil produktivitas rata-rata padi disini 6,4 GKG/hektar" jelasnya.

"Ya bila dihitung kebutuhan konsumsi penduduk Bojonegoro 1,2 juta jiwa butuh 11.488 ton beras perbulan. Untuk Januari surplus beras 17.436 ton, Februari 114.301 ton dan Maret  78.845 ton beras” ungkapnya. 

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo menyatakan "Jawa Timur panen padi Januari 2018 seluas 75 ribu hektar, Februari  242 ribu hektar dan Maret 456 ribu hektar" 

Hadi mengatakan "produksi Jawa Timur  Januari sebanyak 438 ribu ton GKG setara beras 285 ribu ton, Februari 1.4 juta ton GKG setara beras 960 ribu ton dan Maret sebesar 2,7 juta ton GKG setara beras 1.7 juta ton. “Jawa Timur sentra padi terluas di Indonesia" ungkapnya.

"Konsumsi beras Jawa Timur berdasarkan jumlah penduduk 39 juta jiwa adalah 297 ribu ton beras perbulan.  Jadi untuk Januari ini aman stock BULOG 163 ribu ton. Sedangkan pada Februari dari 11-produksi beras diperoleh surplus 663 ribu ton dan Maret surplus 1,4 juta ton", terangnya.


Data Kementerian Pertanian panen padi nasional bulan Januari 2018 seluas 854 ribu hektar dengan hasil 4,51 juta ton GKG setara 2,83 juta ton beras, surplus 329 ribu ton dibanding kebutuhaan konsumsi 2,5 juta ton.  Selanjutnya nanti Februari panen 1,63 juta hektar dengan produksi 8,67 juta ton GKG setara 5,43 juta ton beras surplus 2,93 juta ton beras dan Maret panen 2,25 juta hektar dengan produksi 8,8 juta ton GKG.

Pada saat panen raya padi di Kanor, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan "pada tahun 2018 Bulog ditargetkan menyerap 3,7 juta ton beras dan sesuai kesepakatan Rapat koordinasi, Januari hingga Juni 2018 BULOG harus menyerap 2,2 juta ton" 

"Dengan demikian maka  stock beras BULOG akhir Desember 2018 mencapai minimal 2,0 juta ton" jelasnya.

Menteri Pertanian mengalokasikan anggaran 2018 untuk Jawa Timur sebesar Rp 1,7 triliun dan alokasi untuk Kabupaten Bojonegoro 20.000 ha kedelai, 6.990 ha jagung, 5.400 ha padi, 50 ha bawang merah, dan 206 unit alat mesin pertanian.

Hadir dalam acara "tanam dan panen padi tiap hari menuju kedaulatan pangan" di Kanor Bojonegoro ini Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Gubernur Jawa Timur Soekarwo,Wakasad TNI-AD Letnan Jenderal Tatang Sulaiman, Kabareskrim Irjenpol Ari Dono Sukanto, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag  Tjahya Widayanti, Staf Khusus Menteri Koordinator Perekonomian Lin Chi Wei, Ketua KPPU Syarkawi Rauf, Pangdam Brawijaya, Bupati Grobogan, Direktur Bulog Tri Wahyudi, perwakilan Bank BUMN, PT SHS, PT Pertani dan 1500 petani.




Berita Lainnya